Menggairahkan Kembali, Adat Budaya "Rayo Onom", Butuh Perhatian Pemerintah

Selasa, 05 Agustus 2014 - 06:15:39 wib | Dibaca: 1887 kali 

GagasanRiau.com Baserah - Perayaan Rayo Onom yang dilaksanakan pada hari Senin (4/8/2014) kemarin, tampak antusiasme masyarakat Kenegerian Koto Tuo untuk dapat menyaksikan rangkaian acara yang di suguhkan panitia acara. Tampak hadir Kades Koto Tuo Baserah, Darwis, yang juga merupakan Ketua Panitia Acara, Kades Banuaran, Edison dan Kades Kampung Madura, Wiwit Erianto. Disana, juga tampak para Datuk Pengulu dan Guru Silat serta para Pesilat, juga di padati masyarakat Kenegerian Koto Tuo yang terdiri dari dua Kecamatan, yakni, Kecamatan Kuantan Hilir dan Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, yang pada saat itu GagasanRiau.com berada di lokasi acara, Senin (4/8/2014) kemarin. Datuk Pengulu yang bergelar Datuk Jolak Semano yang merupakan Datuk Pengulu dari Suku Tigo Kampuong memberikan kata sambutan dan mengimbau kepada seluruh masyarakat Kenegerian Koto Tuo, agar jangan terpecah belah, walaupun Kenegerian Koto Tuo ini sudah terbagi jadi dua Kecamatan. "Ambo maimbou kepado anak cucu kemunaken dan seluruh masyarakat Kenegerian Koto Tuo, agar totop basatu dan jangen tapocah bolah, waloupun kini Kenegerian Koto Tuo kito ko lah tabagi jadi duo Kecamaten, namun kito totop satu juo", kata Datuk Pengulu (Datuk Jolak Semano). Darwis, sang Kades Koto Tuo Baserah juga menyampaikan kepada GagasanRiau.com saat berbincang-bincang, Selasa (5/8/2014) pagi di kediamannya. "Walaupun saya hanya seorang Kades, namun saya merasa terpanggil untuk melestarikan Adat dan Budaya yang ada di Kenegerian Koto Tuo ini, bahkan kalau kita lihat dari besarnya atau luasnya satu Kenegerian ini bila di bandingkan dengan Pemerintahan, Kenegerian Koto Tuo ini meliputi dua Kecamatan, yakni, Kecamatan Kuantan Hilir dan Kecamatan Kuantan Hilir Seberang, yang berarti ada dua Camat yang memimpinnya, namun saya hanya seorang Kades tetap optimis dan berharap memandang lebih jauh untuk ke depan nanti, Kenegerian Koto Tuo ini butuh kepedulian kita bersama", katanya. "Bak dikata pepatah, mambangkik batang taghondom, itu sangat susah kalau tidak ada perhatian dan kepedulian kita bersama, baik itu Pemerintahan Kecamatan Kuantan Hilir maupun Pemerintahan Kabupaten Kuantan Singingi ke depannya, karena ini Adat dan Budaya yang merupakan dasar-dasar ataupun landasan hidup masyarakat Kabupaten Kuantan Singingi umumnya dan masyarakat Kenegerian Koto Tuo khususnya, yang mana selama ini agak terabaikan, jika ini selalu ditumpukan ke saya semua, sampai mana lah kemampuan seorang Kades tanpa ada perhatian dan kepedulian Pemerintah Kecamatan dan Kabupaten, saya juga punya Suku, Suku Limo Kampuong yang tentunya harus pula saya prioritaskan ", tutupnya. Hendra Riko Purnomo

Loading...
BERITA LAINNYA