Menurut Indra, Sumpah Jabatan Bagian Pembinaan Pegawai

gagasanriau.com- Bupati Indragiri Hilir, H Indra M Adnan mengatakan, sumpah atau janji seorang pegawai dilakukan merupakan bagian dari upaya pembinaan terhadap pegawai agar menjadi aparatur pemerintah yang bersih, jujur dan sadar dengan tanggungjawabnya. Karena sumpah atau janji jabatan itu diikrarkan menurut agama dan kepercayaan dan memiliki tanggungjawab kepada Tuhan YME. "Hakikatnya, sumpah atau janji jabatan itu bukan hanya merupakan bentuk kesanggupan terhadap atasan, tetapi merupakan tanggungjawab kepada Tuhan YME. Dimana dalam sumpah tersebut seorang pegawai berjanji akan mentaati segala keharusan dan tidak melanggar larangan yang telah ditentukan,” kata Indra usai mengambil sumpah dan janji 240 pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Inhil, kemarin di Tembilahan. Dikatakan, seorang pegawai berkedudukan sebagai unsur aparatur negara yang bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat secara profesional, jujur, adil dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara, pemerintahan dan pembangunan. Karena itu, sumpah yang telah diikrarkan hendaknya tidak dianggap enteng, karena hal tersebutlah yang bisa menyebabkan seorang PNS diberhentikan. “Artinya, jika sumpah ini dilanggar, selain bisa mendapatkan hukuman dari Allah SWT, juga bisa membuat PNS dipecat dari jabatannya,” urainya. Sementara Ketua Panitia Pelantikan, Afarahim menjelaskan, dari 240 pegawai yang diambil sumpah atau janjinya, sekitar 100 pegawai di antaranya merupakan tenaga guru, 73 tenaga kesehatan dan sisanya 67 orang merupakan tenaga teknis. "Sedangkan untuk golongan terdiri dari golongan III sebanyak 164 pegawai dan golongan II sebanyak 76 pegawai,” tukasnya. Sebelumnya, Kepala Kepegawaian Darah Kabupaten Inhil, Afrizal berharap seluruh pegawai yang telah diangkat sumpahnya dapat bekerja maksimal, karena ini merupakan salah satu bentuk pegabdian kepada negara dan masyarakat. “Kita harapkan seluruh PNS di Inhil ini dapat menjauhi segala bentuk tindakan korupsi sekecil apapun, karena hal itu bisa merugikan diri sendiri dan negara,” ujarnya. (adv/hms)