Gagasanriau.com Pekanbaru–Pemerintah Provinsi Riau melalui Kesatuan Bangsa dan Politik Masyarakat (Kesbangpolimas) telah mengalokasikan dana sebesar Rp 1 Miliar untuk sosialisasi Pemilihan Kepala Daerah (Pemilukada) yang akan dilakukans erentak di Desember tahun ini.
“Lebih kurang segitulah, itu untuk 12 kabupaten/kota yang ada di Riau,” ungkap Plt Kepala Kesbangpolimas Riau Nizzamul, Rabu (11/3).
Ia mengatakan, penganggaran tersebut sudah dimasukkan dalam APBD-P 2015, dan ia menilai dana tersebut akan bisa membuat Pilkada serentak tersebut bisa berjalan sukses.
“Kita siap melakukan pilkada nanti, kita harap dana ini cukuplah, kalau tahun kemarin kita dananya hanya puluhan juta saja, sebab kemarin kan dilakukannya bedabeda, susah juga membuat estimasi biayanya, kalau sekarang sudah serentak, jadi lebih gampang penganggarannya. Yang menjadi target kita yang jelas pemilih pemula, kita harap animo masyarakat lebih tinggi lah,” terangnya.
Sementara untuk daerah konflik, Kesbangpolimas bersama Satpol PP dan Stakeholder terkait terus lakukan koordinasi.
“Kita terus lakukan pengawasan, masalah sudah ada yang melakukan pembicaraan seperti Bengkalis Dan Siak, Dumai dan Rokan Hilir. Yang masalahnya belum selsai hanya lima desa di Rohul dan Kampar. Itu maish di proses. Namun kita tetap menyatakan siap ikut pilkada serentak,” ungkapnya.
Tak hanya Kesbangpolimas, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau juga akan menginisiasi Kuliah Pemilu (KP) dalam rangka memberikan pemahaman tentang Pemilukada serentak di 9 kabupaten/kota tahun ini. Kuliah pemilu ini membahas berbagai isu seputar kepemiluan dalam sebuah forum dengan pembicara dari akademisi, pakar, pers, perwakilan lembaga neganegara seperti, KIP, KPID, Ombudsman, dan Komisi Yudisial, dimasing-masing daerah yang akan melaksanakan pesta demokrasi pemeilihan kepala daerah.
Ketua KPU Riau Nurhamin menyebutkan rencananya kuliah pemilu akan dibakukan dan diselenggarakan secara rutin. Dia ingin kuliah pemilu tersebut jadi rujukan setiap kalangan untuk membahas soal pemilihan umum.
"Keluaran yang dihasilkan dari KP bisa dipertanggungjawabkan secara akademis.Nantinya, pendedahan yang disajikan narasumber, selain hasil kajian penelitiannya format laporan tertulisnya tetap mengikuti rujukan penulisan karya ilmiah," ujar Nurhamin.
Sementara itu, Divisi Sumber Daya Manusia dan Rumah Tangga KPU Riau, Sri Rukmini menegaskan, KP akan jadi forum perbincangan berbagai isu tentang pemilu dan politik secara menyeluruh.
"Semua kalangan. Baik mahasiswa, dosen, peneliti, LSM yang tertarik membahas Pemilu dapat Tergabung di KP. Ke depannya, kami bercita-cita KP ini jadi wadah atau semacam komunitas pengemar kajian kepemiluan. Ada facebooknya, atau grup media sosial lainnya,” ungkapnya.
Reporter Dian