Mahasiswa:"Jefry Noer Jangan Dustakan Prilaku Koruptifnya Dengan Dalih Pilkada

Sabtu, 28 November 2015 - 06:45:57 wib | Dibaca: 1967 kali 

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Aktifis Himpunan Mahasiswa Ocu Kampar (HMOK) mengecam pernyataan Jefry Noer yang menyatakan tuntutan mahasiswa dan masyarakat untuk mengusut kasus korupsi terhadap dirinya karena menjelang tahun politik 2016 mendatang. Pasalnya dugaan kasus korupsi yang dilakukan oleh Jefry Noer sebagai Bupati Kampar sedang diusut oleh Kejagung RI, dan kasus-kasus korupsi lainnya mengarah ke dirinya semua. Dan saat ini kasus hukum Jefry Noer menumpuk tanpa ada kejelasan proses hukumnya baik di Kejati Riau maupun Polda.

Demikian hal ini disampaikan oleh Rahmat Yani Koordinator HMOK yang juga mahasiswa Universitas Islam Riau ini menanggapi pernyataan Jefry Noer Bupati Kampar di sebuah pemberitaan media online lokal di Riau.

"Jefry Noer tidak usah mendustakan prilakunya yang koruptif, karena kasus hukum terkait proyek P4S di Kubang, salah satu bukti kasus dugaan korupsi yang pelakunya mengarah ke dia, dan saat ini sedang dalam masa penyelidikan, jangan berpura-pura dan justru mengkambinghitamkan mahasiswa dan masyarakat yang menuntut pengusutan korupsi di Kabupaten Kampar"tegas Rahmat Yani Sabtu siang (28/11/2015) kepada GagasanRiau.Com.

Dikatakan Rahmat lagi, tuntutan mahasiswa dan masyarakat agar kasus dugaan korupsi yang terjadi di Kabupaten Kampar diusut tuntas dan daerah tersebut bebas dari korupsi adalah bukti bahwa mereka menyayangi pemimpin mereka.

"Kami kasihan kepada pak Jefry Noer dan kami ingin mengingatkan bahwa korupsi adalah perbuatan keji, dan kami tidak mau bapak Bupati terjerumus lebih jauh, karena prilaku koruptif ini menyengsarakan banyak orang, bentuk penjajahan baru"ulas Rahmat.

Untuk itu Rahmat menyarankan agar Bupati Kampar menghentikan pernyataan-pernyataan yang dapat menggelapkan kasus dugaan korupsi terhadap dirinya. "Biarkan proses hukum berjalan, karena kami sudah bertekad bahwa perbuataan korupsi ini akan menjadi musuh abadi kami, karena kami sudah tidak mau lagi, rakyat banyak menjadi korbannya"tukas Rahmat.

Diberitakan sebelumnya oleh media online lokal, Jefry Noer dalam pernyataannya mengatakan bahwa gerakan masyarakat dan mahasiswa yang getol melakukan demonstrasi mengungkap kasus korupsi di daerah setempat bermotifkan menjelang Pemilihan Kepala Daerah di Kabupaten Kampar pada tahun 2017. Dan aksi tersebut hanya untuk memperebutkan kursi jabatan bupati dan wakil bupati dan bagian upaya penjatuhan citra lewat pergerakan terstruktur.

"Belum lagi 2016 yang disebut sebagai tahun politik sudah kelihatan, tercium aromanya. Ada aksi-aksi unjuk rasa di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi), di Kejagung (Kejaksaan Agung) dan di Kejati (Kejaksaan Tinggi). Demonya dilakukan oleh segelintir orang yang itu-itu saja," kata Bupati Kampar Jefry Noer di Siak Hulu, Kampar, Jumat (27/11) dirilis dari antarariau.com.

Untuk diketahui, saat ini Kejagung RI sedang melakukan penyelidikan kasus dugaan korupsi proyek P4S, dimana proyek ini diduga telah merugikan negara. Sepekan belakangan beberapa pejabat di Kabupaten Kampar sudah dipanggil oleh Kejagung RI untuk diperiksa.

Informasi yang berhasil dihimpun, berdasarkan sumber dari Kejati Riau yang enggan namanya ditulis, mengatakan bahwa anak kandung Bupati Kampar Ardo Jefry Noer sudah menajalani pemeriksaan oleh Kejagung RI. Pasalnya peranan anak Bupati Kampar dalam dugaan Korupsi P4S itu adalah sebagai Ketua Pelaksananya. "Jadi tentu dia harus diperiksa juga dalam kaitan dugaan korupsi ini,"ujar sumber dari Kejati Riau tersebut.

Reporter Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA