GagasanRiau.Com Tembilahan - Bertempat di Rumah Dinas Jalan Kesehatan No 1 Tembilahan, Bupati HM.Wardan menyambut kedatangan Tim Badan Restorasi Gambut (BRG) RI.
Kedatangan Badan Retorasi Gambut (BRG) Republik Indonesai di Kabupaten Inhil yang di pimpin langsun Kepala Badan Restorasi Gambut (BRG) Nazir Foead didampingi Deputi IV BRG DR. Haris Gunawan, Kelompok Ahli BRG Prof. Ashaludin Jalil Dinas Pertanian dan Perkebunan Prov Riau.
Selain itu ada bagian Penegakan Hukum (GAKKUM ) berjumlah 3 orang dan untuk Tim BRG 4 orang, kunjungan ini dalam rangka melihat langsung Kondisi lahan Gambut yang di Kabupaten Inhil dengan melakukan pemetaan.
Penyambutan Tim BRG ini diawali dengan jamuan makan malam oleh Bupati HM.Wardan didampingi Sekda Said Syarifuddin, Asisten 1 Setda Inhil turut di hadiri Ketua Komisi 1 DPRD Yusuf Said dan beberapa Pejabat eselon di lingkungan Pemkab Inhil, Selasa (21/2/2017) malam.
Bupati HM.Wardan yang kepada wartawan usai berbincang dengan Tim BRG, mengatakan, pihaknya merasa bangga atas kunjungan Kepala Restorasi Gambur Republik Indonesia yang secara langsung melihat lansung kondisi Kabupaten Inhil.
Selain itu juga membahas rencana mempertahankan dan pengembangan kondisi gambut yang ada di Inhil karena lebih 97 persen areal dan lahan di daerah tersebut terdiri dari gambut.
"Maka dari itu, dalam waktu dekat ini dengan program TIM dari BRG akan melakukan pemetaan lahan-lahan gambut yang bisa di kembangkan dan mana lahan yang di persiapkan untuk penyerapan air" ujar Wardan.
Ditambahkan Wardan, yang selama ini sudah sudah berkembang berupa kearipan lokal dimiliki masyarakat sejak lama berupa perkelapaan dan sangat cocok dengan kondisi Gambut di Inhil.
Selain itu ada tanaman budidaya Nenas, Kopi dan kakao yang merupakan tanaman sela bisa dikembangkan, kedepan BRG akan menurunkan tenaga Ahli untuk membantu masyarakat Kabupaten Inhil dengan melakukan pemetaan.
"Kita berharap dengan adanya pemetaan ini kita bisa mengetahui lahan dimana yang bisa d kembangkan. Terakhir saat ini kita sudah melakukan kerjasama dengan Universitas Riau dengan melakukan pemetaan terhadap kawasan yang sudah tertanam dan pada tahun ini akan selesai yang akan memiliki data yang benar sehingga dalam perencanaan pembangunan sesuai dengan data," ungkap Wardan, Rabu (22/2/2017).
Sementara itu Kepala BRG Nazir Foead menyatakan, Inhil merupakan kabupaten yang istimewa karena kawasan gambutnya mencapai 97 persen dari luas kabupaten, tentu dengan lahan gambut luas ini harus ada dijaga.
Juga lahan gambut yang bisa dibudidayakan dengan dukungan kearipan lokal masyarakat Inhil dengan dukungan Pmeerintah Daerah. Dimana Pemkab Inhil sejauh telah melakukan budidaya gambut dengan baik.
Namun dikatakannya lagi, untuk memastikan pihaknya akan bertanya langsung dengan masyarakat terhadap budidaya yang sudah ada sejak lama ini.
"Bisa kita kembangkan lebih produktif lagi dan sekaligus menjaga ekologi gambut" ujarnya.
Ditambahkan langkah-langkah yang akan diambil untuk menjaga lahan gambut dengan segera akan melakukan pemetaan dengan melihat tata ekologi gambut yang ada di Inhil.
Humas