Dugaan Malpraktik Dokter RS Awal Bros Polda Riau Panggil Saksi

Senin, 10 April 2017 - 17:29:16 wib | Dibaca: 4999 kali 
Dugaan Malpraktik Dokter RS Awal Bros Polda Riau Panggil Saksi
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK MM

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Dugaan malpraktik oleh Dokter yang bekerja di Rumah Sakit Awal Bros sampai sejauh ini baru sebatas pemanggilan saksi-saksi. Meskipun kasus ini sudah dilaporkan sejak Bulan Februari 2017 lalu.

"Saat ini kami sedang melakukan Lidik (Penyelidikan. Red) dengan meminta keterangan ke pihak dari RS. Chevron dan juga RS Awal Bros" ungkap Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo SIK MM Senin (10/4/2017).

Namun dikatakan Guntur pihak akan segera menindaklanjuti setiap ada perkembangan terkait kasus malpraktik ini. "Setelah hasil keterangan telah didapat kita akan tingkatkan tahapannya kasusnya" terang Guntur.

Sebelumnya diberitakan laporan dugaan malpraktik seorang dokter di Rumah Sakit Awal Bros Kota Pekanbaru itu terjadi kepada korban Novizar, perempuan berusia 50 tahun.

Baca Juga RS Awal Bros Diduga Lakukan Malpraktik, Ditreskrimsus Polda Riau Lakukan Penyelidikan

Laporan diterima Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Riau Jumat, (24/2) lalu. Saat itu Novizar, warga Jalan Batin Batuah, Gang Johnsen No 10, Kopelatif, Duri, Kabupaten Bengkalis sampai menangis melapor didampingi suaminya Abdul Gamal.

Novrizar melaporkan malpraktik diduga salah suntik oleh dr M Iqbal yang merupakan dokter di Rumah Sakit Awal Bros. Dokter ini diketahui juga mantan dokter di PT Chevron Pasific Indonesia (PT CPI).

Dituturkan korban, akibat suntikan cairan di bagian lehernya sampai sekarang ia mengalami kelumpuhan pada bagian tangan kanan. "Waktu itu, Jumat (28/3) tahun 2014, saya menemui dr Iqbal untuk melakukan perawatan penyuntikan cairan ke dalam sendi tulang leher saya,' ungkapnya.

Namun setelah disuntik, ia merasa bagian tangan kanan seperti tersentrum dengan rasa sakit yang sangat. "Badan saya tidak dapat bergerak. Sementara itu, dr Iqbal menyatakan hal itu biasa terjadi,' ujarnya.

Tubuhnya baru sedikit pulih setelah sore harinya. Dikatakannya bahwa tindakan menyuntikkan cairan itu adalah kali ke delapan dilakukan. Namun, tujuh kali suntikan sebelumnya yang dilakukan di Jakarta tidak mengalami apapun.

"Itu baru perdana saya disuntik dr Iqbal. Awalnya saya sempat pertanyakan, kenapa dokter umum yang menangani masalah syaraf. Sekarang beginilah nasib saya, bagian tangan kanan saya seperti stroke,' ungkapnya.

Sementara itu, Humas Pengadilan Negeri Pekanbaru, Martin Ginting mengaku sudah pernah mencoba tiga kali memfasilitasi antara korban dan pihak RS Awal Bros serta dr Iqbal. Akan tetapi upaya itu gagal.

"Apabila beberapa pihak tidak ingin dilakukan musyawarah, maka tidak dapat dilakukan mediasi. Mediasi ketiga sudah dilakukan, namun sampai belum membuahkan hasil," terangnya.

Editor Arif Wahyudi


Loading...
BERITA LAINNYA