Jangan Percaya dengan Berita Hoaks

Ahad, 25 Februari 2018 - 16:45:17 wib | Dibaca: 2320 kali 
Jangan Percaya dengan Berita Hoaks
Pelatihan literasi media dan menangkal beriat hoaks di Landak.

GAGASANRIAU.COM-Berita bohong yang tidak didukung dengan akurasi dan tidak dapat dipertanggungjawabkan semakin ''tidak mendapat tempat'' di Kalimantan Barat. Landak kini menjadi kabupaten terdepan di Kalbar untuk memerangi berita hoaks setelah ratusan pelajar dari berbagai sekolah menengah atas mengikuti pelatihan literasi media dan menangkal berita hoaks yang diselenggarakan di Gedung Paroki Ngabang, Jumat (23/2/2018).
 
Acara tersebut semakin semarak karena yang menjadi narasumbernya adalah pengajar dari Universitas Indonesia (UI) Depok, Dr. Ari Junaedi. Menurut dosen Program Sarjana dan Pascasarjana UI itu, penyebaran berita hoaks mengancam sendi-sendi kesatuan dan persatuan di tanah air. 
 
''Berita bohong disebarkan dengan masif untuk kepentingan segelintir orang padahal daya rusaknya bisa mengoyak kedamaian dan harmonisasi di masyarakat. Dan yang memprihatinkan, Kalbar adalah termasuk empat besar daerah yang rawan dengan penyebaran berita hoaks selain Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat. Pelajar-pelajar di Landak rupanya sadar dan paham kalau berita hoaks adalah sampah dan harus diperangi,'' ungkap Ari Junaedi yang juga pembimbing S3 di Universitas Padjajaran, Bandung tersebut.
 
Senada dengan pengajar komunikasi politik UI ini, Melly -salah satu peserta dari SMKN 1 Ngabang-  mengaku semakin paham dengan bahaya penyebaran berita hoaks jika  hal semacam itu diterima bulat-bulat tanpa adanya cek dan ricek. Dirinya merasa jengah dan tidak percaya dengan berita yang ''seolah-olah'' benar tetapi msnyesatkan. 
 
''Saya bersama teman-teman siap berperang melawan berita hoaks dengan tidak menyebarkan berita sampah. Padahal dari media sosial, para pelajar bisa mengambil manfaat yang berguna,'' timpal Melly, sebagaimana siaran pers yang diterima GagasanRiau.com.
 
Bupati Landak non aktif Karolin Margret yang menyempatkan hadir di acara tersebut memberikan apresiasi terhadap pelatihan literasi media dan menangkal berita hoaks mengingat pelajar adalah tunas pemimpin muda depan. Apa jadinya jika pelajar yang potensial tersebut jika sedari dini dijejali dengan aneka berita bohong menyesatkan. 
 
''Banyak hal yang positif bisa diraih pelajar dari media sosial, mulai dari mencari informasi beasiswa hingga membantu memudahkan pengerjaan tugas-tugas sekolah. Anak Landak harus pintar dan maju serta membawa harum nama Kalbar di fora nasional dan internasional. Saya akan terus mendorong kemajuan anak-anak Landak dan Kalimantan Barat untuk go natiional dan go internasional agar Kalimantan Barat nantinya bisa dipimpin oleh generasi zaman now yang berwawasan global namun tidak meninggalkan kearifan lokal. Media sosial harusnya menjadi pelengkap kehidupan. Bukan malah menjadi sarana adu domba,'' kata Karolin Margret Natasa.***
 
Loading...
BERITA LAINNYA