Meski Dinilai Kondusif, Riau Tetap Waspadai Aksi Teror Jelang 22 Mei

Sabtu, 18 Mei 2019 - 15:02:50 wib | Dibaca: 2060 kali 
Meski Dinilai Kondusif, Riau Tetap Waspadai Aksi Teror Jelang  22 Mei
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Kepolisian Daerah (Polda) Riau mengaku tetap waspada dari aksi teror menjelang pengumuman KPU RI hasil Pilpres dan Pileg 2019 pada 22 Mei nanti. Meskipun Provinsi Riau dinilai kondusif hingga saat ini, namun aksi teror yang pernah dilakukan teroris sebelumnya di Bumi Lancang Kuning ini menjadi catatan bagi aparat keamanan. 
 
"Situasi Riau sangat kondusif. Kalo dikatakan aman dari teroris, ya harus kita ingat bahwa pernah ada pengalaman kejadian disini" ungkap Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto kepada Gagasan Sabtu siang (18/5/2019) melalui telepon genggamnya
 
Untuk itu, terang Sunarto, aparat kepolisian dan TNI akan terus selalu waspada dan menghimbau masyarakat untuk dapat berpartisipasi menjaga keamanan lingkungan dan melaporkan hal-hal yang dianggap mencurigakan.
 
"Kewaspadaan itu harus selalu kita jaga" ujarnya.
 
"Pak Kadiv Humas (Mabes Polri) juga sudah sampaikan. Jadi atensi bagi kami seluruh jajaran untuk meningkatkan kewaspadaan" terangnya lagi.
 
Dan papar Sunarto, termasuk  meningkatkan kegiatan deteksi dini, kegiatan preemtif dan preventif termasuk giat patroli sinergitas dengan TNI
 
"Semua kita lakukan untuk menjaga wilayah Riau ini tetap kondusif" tutup Sunarto.
 
Mengutip detik.com, selama bulai Mei 2019, Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap total 29 terduga teroris.
 
Terduga teroris ini bagian dari jaringan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan berencana melakukan serangan bom pada 22 Mei 2019.
 
Kadiv Humas Polri Irjen M Iqbal sebagaimana dituliskan detik.com, di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan (17/5/2019, memaparkan para tersangka yang ditangkap 18 orang itu tersebar di beberapa daerah diantaranya di Jakarta, Bekasi, Karawang, Tegal, Nganjuk, dan Bitung di Sulawesi Selatan.
 
Dan diterangkan Iqbal, bahwa sisa 11 terduga teroris lainnya ditangkap di sejumlah lokasi di Pulau Jawa. Dari 11 orang tersebut, 9 masih aktif sebagai anggota JAD.
 
Mereka diduga menyembunyikan buron terduga teroris di Lampung, dan berencana melakukan serangan bom pada 22 Mei, yang bertepatan dengan batas akhir rekapitulasi Pemilu 2019 oleh KPU.
 
Kemudian dari 18 terduga teroris yang ditangkap itu, polisi menyita 5 bom rakitan, 4 pisau lempar, dan 2 busur panah. Kelompok ini menolak sistem demokrasi karena tidak sesuai dengan paham mereka.
 
Selama tahun 2019, menurut data kepolisian total ada 68 terduga teroris ditangkap.
 
Dirincikan, 4 tersangka ditangkap pada Januari, 1 tersangka pada Februari, 20 tersangka pada Maret, 14 tersangka pada April, dan 29 tersangka pada Bulan Mei.\
 
Dan dari 68 tersangka, 8 di antaranya meninggal. Salah seorang yang meninggal merupakan teroris yang meledakkan diri saat penggerebekan di Sibolga, Sumatera Utara.
 
Reporter Bintang RDTA
Editor Arif Wahyudi

Loading...
BERITA LAINNYA