GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Beberapa bulan terakhir terdapat antrian panjang di SPBU disebabkan langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Premium yang juga menjadi keluhan masyarakat.
Aditya Agung Andrawina yang merupakan Sales Brand Manager Pertamina Pekanbaru membantah bahwa Pertamina telah menghilangkan atau mengurangkan pasokan Premium untuk Kota Pekanbaru.
Aditya justru mengaku kelangkaan ini dikarenakan penyelewengan Premium yang dilakukan oleh orang tak bertanggungjawab untuk dibawa ke Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) yang mana provinsi tersebut memang sudah tidak lagi mendapatkan pasokan Premium.
"Khususnya wilayah Sumbar yang sudah tidak ada Premium, memang kami temukan fakta di lapangan. Terjadinya penyelewengan ini dilakukan entah oknum pelangsir atau oknum-oknum yang tidak bertanggungjawab," katanya.
Aditya juga menjelaskan Premium tidak lagi memenuhi standar, karena standar euro standar nasional dan internasional itu harus euro empat. Dimana produk minimal tersebut adalah Ron 91 sedangkan di Asia Tenggara sendiri Indonesia adalah negara satu-satunya yang masih menggunakan Ron 88.
"Kami tidak menghilangkan serta merta, nanti Pertamina akan mengadakan berbagai program dan sosialisasi agar kendaraan serta lingkunga lebih terjaga. Premium di Riau tahun ini masih dan tidak ada penghilangan," jelasnya.
SPBU di Pekanbaru, sudah banyak yang tidak menyediakan Premium karena banyaknya oknum-oknum yang tak bertanggungjawab. Menurut Aditya pemilik SPBU tidak ingin terlibat dalam permainan gelap tersebut yang akan membahayakan dirinya serta tempat usahanya itu sendiri.
Sebab lainnya adanya SPBU yang terkena sangsi oleh Pertamina sehingga tidak diizinkan untuk menjual premium. Saat ini ada 5 SPBU di Kota Pekanbaru di blacklist sebab terbukti melakukan penyelewengan penyaluran premium.
"Kami selalu melakukan pengecekan di lapangan dan penindakan terhadap SPBU yang terbukti, di Pekanbaru yang sudah kita skorsing untuk tidak menjual ada 5 SPBU karena ketahuan menyalurkan," terangnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Kota Pekanbaru Fathullah memberi saran agar Pertamina melakukan pengawasan ketat di setiap SPBU di Kota Pekanbaru dengan cara menurunkan karyawannya satu orang di setiap SPBU yang ada di Pekanbaru.
"Saya minta Pertamina menurunkan anggota untuk mengawasi di setiap SPBU, disetiap SPBU harus ada anggota untuk mengawasi kecurangan. Karena banyak yang sangat curang, kan ada tu kenderaan yang dimodifikasi supaya muatan banyak," tegasnya.