Covid-19 di Pekanbaru 'Menggila', Hak Interpelasi Masih Belum Digunakan

Rabu, 28 April 2021 - 16:38:04 wib | Dibaca: 758 kali 
Covid-19 di Pekanbaru 'Menggila', Hak Interpelasi Masih Belum Digunakan
Hamdani Ketua DPRD Kota Pekanbaru saat diwawancarai awak media. (Dok. Ain/GAGASAN)

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Sejauh ini Pekanbaru yang merupakan ibu kota Provinsi Riau telah menyumbang sebanyak 20.064 orang yang terinfeksi Virus Corona yang berasal dari Wuhan, China. 

DPRD Kota Pekanbaru menyatakan hingga kini belum berminat menggunakan hak interpelasi walaupun saat ini kasus Corona sangat tidak terkendali.

Hak Interpelasi yang merupakan hak untuk meminta keterangan kepada pemerintah mengenai kebijakan pemerintah yang penting dan strategis serta berdampak luas pada kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

"Tak sampai disitulah (menggunakan hak interpelasi) dan belum berpikir untuk menggunakannya, tentu secara persuasif DPRD akan panggil kembali pihak Pemko Pekanbaru untuk mempertanyakan apa yang sudah dilakukan," kata Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Hamdani.

Hamdani menyebut saat ini tim Satgas Covid-19 Pekanbaru sudah melakukan beberapa kebijakan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 seperti membubarkan tempat-tempat kerumunan dan menerapkan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di wilayah zona merah Covid-19.

"Ini merupakan salah satu bentuk untuk menjaga keselamatan warga, untuk laporan secara administratif dan apa saja langkah-langkah yang sudah diambil oleh Pemko nanti akan panggil khusus," sebutnya.

Sementara itu Wakil Walikota Pekanbaru, Ayat Cahyadi mengungkapkan keprihatinannya terkait semakin tingginya kasus Covid-19 di Pekanbaru. Dia menegaskan bahwa saat ini tidak ada cara lain untuk mengalahkan Covid-19 kecuali dengan menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau pemerintah sudah melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment) dan vaksin. Kami minta bantu masyarakat mari terapkan protokol kesehatan, karena gak ada cara lain," jelasnya.

Ayat mencotohkan beberapa negara maju yang memiliki kemampuan medis yang sangat baik. Dia mengatakan Turki dan Inggris yang memiliki kehebatan dalam dunia medis ikut 'ambruk' dihantam Covid-19. "Bahkan varian baru yang berbahaya kan dari Inggris, padahal Inggris inikan hebat," pungkasnya.

Reporter: Nurwalidaini


Loading...
BERITA LAINNYA