Daerah

Prediksi BMKG Potensi Bahaya Karhutla Riau Agustus-September

Gagasanriau.com Pekanbaru-Antara bulan Agustus dan September tahun ini, diprediksi akan terjadi bencana alam yakni kebakaran hutan dan lahan berdasarkan pernyataan dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru. "Kita prediksi dari kondisi cuaca dan puncak keringnya itu terjadi di bulan Agustus sampai September tahun ini," ujar Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru Slamet Riyadi di Pekanbaru, Senin (30/6/2014). Dia memperkirakan pada saat tersebut arah angin dari barat daya sampai barat menuju ke utara sampai timur laut, sehingga berpotensi terjadi asap dari karhutla di Riau akan melewati Kota Dumai hingga negara tetangga Singapura dan Malaysia. Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan karhutla terjadi akhir Februari sampai awal April 2014, telah menghanguskan sekitar 2.398 hektare termasuk yang berada di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil 21.914 hektare. Asap yang bersumber dari kebakaran cagar biosfer Giam telah menyelimuti wilayah udara di Kota Pekanbaru, termasuk melumpuhkan aktivitas Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru yang tercatat cukup sulit dipadamkan. . "Jadi waktu itu, angin dari arah Utara menuju ke Selatan. Sementara kosentrasi kebakaran waktu itu berada di Utara. Jadi sepanjang Februari sampai Maret, asap pekat menutup wilayah udara Pekanbaru karena ada pengaruh angin dari sana," katanya. "Untuk kali ini kemungkinan asap karhutla di Riau tidak menuju ke Pekanbaru. Untuk wilayah Riau, dari Pekanbaru cenderung ke arah Dumai sampai ke negara tetangga," ucapnya lagi. Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau yang dirilis hari ini menyebutkan kualitas udara di sebagian wilayah provinsi itu terutama di Dumai yang berada di kawasan pesisir dikabarkan mulai memburuk dengan kadar pencemaran 201 polutan standar indeks (psi). "Kondisi demikian, sudah masuk pada kategori sangat tidak sehat," kata Kepala BPBD Riau Said Saqlul Amri dalam rilis Satuan Tugas Pemadam Kebakaran Hutan dan Lahan serta Bencana Kabut Asap Riau. Alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang terpasang pada sejumlah wilayah kabupaten/kota di Riau menunjukkan, sejumlah kawasan juga mulai tercemar dengan kehadiran kabut asap. Namun pejabat BPBD memastikan, kabut asap tersebut belum mengganggu aktivitas masyarakat dan penerbangan atau transportasi darat, udara serta laut. "Untuk jarak pandang di sejumlah daerah di Riau, masih normal yakni 7 hingga 10 kilometer," katanya.(Ant) Ginta


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar