BP3AKB Lakukan Pembinaan Terkait Tingginya Kasus Pencabulan Anak di Inhil
GagasanRiau.com, Tembilahan - Badan Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (BP3AKB), melalui ketuanya R Rida Indrayanti mengakui tingginya angka pencabulan anak di Indra Girihilir (Inhil), terkait itu pihaknya sudah melakukan pembinaan.
"Kita sudah menurunkan tim dipimpin Heriyanti turun kelapangan," katanya.
Pernyataan Rida Indrayanti ini terkait kritikan dari Komunitas Donor Darah Inhil (KDDI), yang menyatakan BP3AKB tak bergerak dalam kasus pencabulan anak yang hampir setiap minggu terjadi di Inhil.
"Kita menyambut baik apa yang disampaikan oleh pihak KDDI yang diketuai oleh Hendri Irawan. Apa yang disampaikannya memang betul mengenai kasus pencabulan akhir-akhir ini sudah berapa kasus yang sudah ditangani polres Inhil," ucap R Rida Indrayanti.
Menurut Rida, timnya turun ke Mandah dan mendatangi keluarga korban pencabulan, juga ke tempat lain yang mengalami kasus sama, untuk bersimpati dan melakukan sosialisasi.
"Kami lakukan secara bertahap, sudah ada beberapa kasus pencabulan yang harus kita lakukan pembinaan dan tes kejiwaan terhadap korbannya," ucap Rida.
Disebutkan Rida Indrayanti lagi, kasus-kasus tersebut sudah ditanggapi oleh tim Badan Pemberdayaan Perlindungan, terkait pembinaan terhadap korban.
Keritikan KDDI pada waktu lalu juga menyebutkan bahwa BP3AKB kurang sosialisasi terhadap masyarakat dan pembinaan kelembagaan pendidikan terhadap siswa-siswa yang mengakibatkan seringnya terjadi kasus pencabulan.
"Mengenai sosialisasi secara preventif dan pembinaan, kita sudah melakukannya baik melalui baleho tentang kekerasan anak dibawah umur, serta sosialisasi ke Kecamatan dan sekolah-sekolah. Akan tetapi, itu tidaklah cukup kalau hanya sosialisasi yang kita handalkan tampa dibantu oleh masyarakat-masyarakat sebagi kontrol sosial untuk menjaga dan membina anaknya tentang bahayanya kasus pencabulan," tukas Rida.
Karena itu Rida menghimbau kepada seluruh lapisan masyarakat dan kepada orang tua agar betul-betul mengawasi anaknya, dan kepada Guru-guru disekolah agar memberikan himbauan kepada siswa-siswinya bahayanya tentang media internet yang berbau pornografi.**
Reporter: Daud M Nur
Tulis Komentar