Riau

PLN Riau Kepri Makin Bobrok, Gubri Berikan Perhatian Khusus

Sementara itu, Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah Riau dan Kepri, Dwi Suryo Abdullah mengatakan baru satu dari total tiga unit mesin Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Koto Panjang yang bisa beroperasi maksimal karena kekurangan air. Laporan yang diterima pihaknya, ketinggian air bendungan PLTA cuma sekitar 55,25 meter kubik per detik (m3/s).

Elevasi air waduk untuk pembangkit listrik terletak di Desa Merangin, Kecamatan XIII Koto Kampar, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau itu 73,53 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Syarat minimal dalam mengoperasikan ketiga unit mesin PLTA Kota Panjang harus berada 73,5 mdpl dengan masing-masing pembangkit menghasilkan daya listrik kini 31,9 megawatt (Mw).

"Jadi kita, cuma memanfaatkan (air) tiga centimeter saja. Kalau air di posisi 73,5 mdpl, maka operasi satu unit mesin ini harus stop lagi," jelas dia.

Dwi Suryo berkata, pihaknya masih mengandalkan pasokan energi listrik Provinsi Sumatera Barat untuk atasi defisit listrik akibat belum beroperasi PLTA Koto Panjang.  "Kita masih ambil dari PLTU Teluk Sirih lewat jaringan sitem interkoneksi, setelah pembangkit berada di Sumatera Barat itu mengalami pemeliharaan," katanya.

Belum beroperasi PLTA Koto Panjang secara maksimal, membuat defisit listrik di Riau makin besar. Waktu normal saja, listrik di provinsi ini masih mengandalkan kiriman melalui jaringan interkoneksi Sumatera.

Total kebutuhan listrik di waktu beban puncak sekitar 600 Mw, sementara pasokan dari sejumlah pembangkit di Riau sekitar 274, 9 Mw.(ANT)

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar