Hukum

Pemko Pekanbaru Pinta Polisi Segera Usut Teror Molotov Plt Dinas PUPR

Kondisi rumah Shanti Rahmayanti usai dimolotov OTK

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Kasus pelemparan molotov Rabu(30/8) dinihari ke rumah pribadi Pelaksana Tugas Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Pekanbaru, Shanti Rahmayanti. Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru meminta pihak kepolisian segera mengusut siapa pelakunya.

"Kami sangat berharap pihak kepolisian dapat mengusut dan mengungkap motif pelemparan molotov ke rumah pejabat kita," kata Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, Azwan di Pekanbaru, Jumat (1/9/2017).

Dimana sebelumnya teror berupa pelemparan molotov tersebut terjadi di kediaman pribadi Rahmayanti Santi ini di Jalan Serayu, Gang Meranti, Pekanbaru, Rabu (30/8) dinihari.

Namun nasib baiknya kediaman Shanti tidak terbakar dan hanya menghanguskan bagian teras rumah yang terbilang cukup mewah tersebut.

Tidak hanya pihak kepolisian, Plh Sekda juga meminta agar personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Pekanbaru meningkatkan pengawasan, terutama objek dan aset pemerintah.

"Kami sudah berkoordinasi dengan polisi dan Satpol PP untuk meningkatkan kewaspadaan di kantor pemerintah maupun pada pejabat, termasuk rumah pejabat," ujarnya.

Pasalnya kata Azwan lagi, insiden teror molotov ini sudah kali kedua terjadi, dimana pernah menimpa kediaman pejabat Pemko Pekanbaru. Sebelumnya, kata Azwan, insiden serupa menimpa di kediaman pribadi Sekretaris Daerah Kota Pekanbaru, M Noer medio tahun ini.

"Ini sudah dua kali, kemarin di rumah Pak Sekko juga molotov," ujarnya.

Lebih jauh, saat disinggung motif pelemparan molotov tersebut, Azwan tidak bersedia menanggapinya lebih jauh. Akan tetapi, berdasarkan informasi yang diperoleh, aksi itu diduga kuat karena konflik proyek antara pemerintah dan pengusaha.

Azwan tidak menampik jika aksi teror tersebut berkaitan dengan hal tersebut. "Saya tidak tahu motifnya, boleh jadi itu (terkait proyek). Biarlah diurai oleh polisi," jelasnya.

Terlebih lagi, informasi sementara yang ia terima, Shanti yang merupakan korban teror itu pernah mendapat teror sebelum aksi pelemparan molotov tersebut.

"Informasinya dia pernah mendapat teror di kantor (sebelum insiden molotov). Tapi biar polisi yang mengungkapnya," tutupnya.

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar