Daerah

Mengungkap Kasus Mayat Tergantung di Pohon Kelapa

GAGASANRIAU.COM, TEMBILAHAN - Kamatian Erizun (31 tahun) warga Parit 6 Kelurahan Teluk Pinang, Kecamatan Gaung Anak Serka (Gas), Kabupaten Indragiri Hilir ditemukan tewas tergantung di pohon kelapa menuai kontroversial kejanggalan dimata warga setempat.

 

 

Pasalnya sejak kematian korban warga serta keluarga korban menuntut hasil visum karena kematian korban dinilai tidak wajar adanya luka memar dibagian kepala diduga akibat hantaman benda tumpul.

 

Bukan hanya itu, dr Yayan membantah adanya rilis dari pihak kepolisan bahwa korban setelah diperiksa tidak ada tanda-tanda kekerasan.

 

"Ini sangat keliru, saya tidak ada menyampaikan pernyataan itu," kata dr Yayan saat dijumpai GAGASANRIAU di kediamannya, Minggu malam (21/11/18)

 

Yayan membeberkan, kematian korban sangat janggal, terjadinya pembusukan ditubuh korban karena sudah 75 jam korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Bukan hanya itu, kematian korban tidak menunjukkan ciri-ciri bunuh diri. Korban ditemukan dengan posisi tergantung kaki sampai ketanah, dan lidah tidak mejulur dan tidak ditemukan sperma. Bahkan jeratan tali dileher korban juga sangat aneh.

 

"Ini tidak seperti orang bunuh diri," tegasnya

 

Kecurigaan warga mulai terkuak, apa yang disampaikan dr Yayan senada dengan apa yang disampaikan pihak keluarga korban, Ruslan (paman korban). Saat ditemukan tergantung ditemukan tanda-tanda kekerasan terhadap korban serta cairan darah keluar dari telinga dan mulut korban.

 

 

"Kita baru malam ini menerima hasil visumya," ujar Ruslan saat di jumpai awak media dirumah orangtua korban usai dari Polsek GAS, Minggu malam (21/10/2018) sekitar pukul 22.00 WIB.

 

Namun Ruslan telah menyerahkan sepenuhnya kasus kematian keponakannya tersebut kepada pihak kepolisian.

 

“Setelah mendapatkan hasil visum itu, Wakapolres meminta kita bersabar dan mempercayai pihak polisi untuk menyelidiki kasus ini," imbuhnya.

 

Wakapolres Inhil Kompol Afrizal Asri, S.IK menyampaikan pihaknya akan segera mengusut tuntas kasus kematian korban. Karena demikian permintaan pihak keluarga korban serta masyarakat setempat dimana sebelumnya warga berkumpul dihadapan mapolsek Gas meminta hasil visum terhadap jenazah Erizun alias Al Gunggut.

 

Untuk menenangkan warga serta keluarga korban, Afrizal Asri mengaku sudah bertemu tokoh masyarakat, keluarga korban dan pihak terkait berjanji segera mengusut tuntas kasus kematian korban.

 

"Jika memang ditemukan keterlibatan oknum anggota polisi akan kita tindak," tegasnya, karena ia mendapatkan informasi korban sempat berurusan dengan anggota Polsek GAS setelah adanya laporan dari masyarakat perihal kekacauan yang dibuat oleh korban sebelum ditemukan tewas tergantung di pohon kelapa.

 

 

Menurut informasi dari masyarakat, korban memang sering mabuk dan bikin keributan serta ngancam orang. Bahkan keluarga korban menuturkan korban yang sehari - hari bekerja sebagai buruh serabutan ini, memang memiliki kebiasaan mabuk - mabukan, namun korban diketahui tidak pernah memiliki masalah berat yang menyebabkan korban nekat mengakhiri hidupnya.

 

"Kalau dalam keadaan normal, korban anak baik dan mau bekerja apa saja. Orangnya hari - hari bergaul baik, cuma datang kalau mabuk sama kawan lupa," ucapnya.

 

Reporter: Daud M Nur

 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar