Parlemen

Anggota DPRD Pekanbaru Minta Banpres Covid-19 Transparan

Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Roem Diani Dewi SE MM
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Program pemerintah untuk membantu pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terkena dampak pandemi Covid-19 itu, lewat bantuan presiden (Banpres) sampai hari ini belum terdengar progressnya. 
 
Hal ini pun menjadi pertanyaan bagi kalangan DPRD KOta Pekanbaru. Apakah Pemko Pekanbaru sudah memperjuangkan dengan berkoordonasi dengan kementerian atau belum, sehingga ketika sudah final maka pendistribusian bantuan dari presiden itu bisa diberikan kepada pelaku usaha yang layak mendapatkannya melalui pendataan yang benar. 
 
Sebagaimana disampaikan oleh Anggota Komisi II DPRD Kota Pekanbaru, Roem Diani Dewi SE MM, ia mengatakan, dalam bantuan hibah yang ditujukan kepada pelaku UMKM itu, pemerintah harus mengacu kepada sumber data yang kredibel.
 
"Sumber data ini bukan hanya dari pelaku UMKM dan instansi dinas terkait saja yang mengajukan, ada juga keterlibatan pihak perbankan," terangnya kepada wartawan. 
 
Politisi Demokrat yang membidangi keuangan dan perekonomian ini, beberapa waktu lalu mengunjungi Kementrian Koperasi dan UMKM RI. Dari kunjungan kerjanya di Jakarta itu, diketahui, ada 100 ribu lebih pelaku UMKM yang mengajukan bantuan di Provinsi Riau.
 
"Datanya sudah diverifikasi dan yang dibantu UMKM terdampak Covid-19 ini hanya 25 ribu orang pelaku usaha," jelasnya mengungkapkan informasu yang ia dapatkan tersebut.
 
Soal adanya bantuan pada Gelombang kedua, pihaknya meragukan hal tersebut. Sebab, yang dibantu secara berkala adalah UMKM yang terdata sebanyak 25 ribu orang tersebut.
 
"Kalau menurut saya, pemerintah akan memberikan dan melanjutkan lagi bantuan kepada data yang sudah ada. Sebab, stimulus yang diberikan sampai berdampak kepada kemajuan ekonomi UMKM," pungkasnya. 
 
Pasalnya berdasarkan informasi yang ia dapatkan UMKM Tambak Ikan Lele di Panam Pekanbaru tak Pernah dapat bantuan pemerintah, sehingga menjadi pertanyaan baginya sedangkan bantuan tersebut nyata adanya.
 
Karena berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, beberapa pelaku UMKM di Pekanbaru mengaku kecewa karena tidak mendapatkan bantuan hibah uang tunai sebesar Rp2,4 juta tersebut.
 
"Padahal saya dan teman sesama UMKM mendaftar di hari dan jam yang sama. Tapi nama saya tidak masuk," ucap Nur Laily, salah satu pelaku UMKM budidaya tambak ikan ini. 
 
Warga di Kecamatan Tampan ini, sudah melakoni pekerjaan budidaya bibit lele sejak 1 tahun. Dia bercerita, sejak ditetapkan pandemi Covid-19, apapun jenis bantuan pemerintah yang dikucurkan tidak pernah dia dapatkan.
 
"Usaha saya beginilah mas, bukak tambak ikan bibit lele pakai terpal. Kemarin ada kucuran bantuan dari pemerintah, saya coba nggak masuk. Ini saya ajukan bantuan UMKM juga tidak dapat," ujarnya lagi. 
 
Namun begitu, dirinya tetap melakoni usahanya dengan penuh kegigihan. Dan dia juga berharap ada mendapatkan bantuan agar usahanya tidak gulung tikar dihantam pandemi covid-19 ini.
 
Dia sangat berharap sekali bantuan presiden bagi pelaku UMKM sampai ke penerima yang benar-benar pantas menerima serta sesuai dengan peruntukannya. Jangan sampai nantinya bantuan tersebut ada nama dan judulnya namun penerimanya bukan orang yang tepat atau benar-benar pelaku UMKM.
 
Kekhawatiran tersebut kata dia selam ini bantuan di masa pandemi COVID-19 saat ini kebanyakan ada nama dan judulnya saja, namun pada kenyataannya banyak tidak tepat sasaran, bahkan tidak sampai ke tangan penerimanya.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar