Riau

DPRD Pekanbaru Imbau Warga Juga Waspadai DBD Selain COVID-19

Muhammad Sabarudi Anggota Fraksi PKS DPRD Kota Pekanbaru

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Anggota DPRD Pekanbaru dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Muhammad Sabarudi, menyatakan di samping harus mewaspadai pandemi virus Covid-19, warga Pekanbaru juga harus mewaspadai penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya penyakit yang ditimbulkan dari gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini setidaknya sudah menyerang 494 orang warga Pekanbaru.

Muhammad Sabarudi, mengaku dirinya prihatin atas kondisi tersebut karena penyakit DBD ini sudah menjangkiti 12 kecamatan yang ada di Pekanbaru. Apalagi di tengah-tengah warga yang juga harus mewaspadai pandemi virus korona (COVID-19 saat ini.

"Dinas Kesehatan harus segera turun tangan untuk antisipasi ini, apalagi belakangan ini Pekanbaru selalu turun hujan. Tentu jika dibiarkan maka akan semakin banyak masyarakat yang terserang DBD," kata Anggota DPRD Kota Pekanbaru Muhammad Sabarudi, Jumat (1/1/2021).

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menegaskan bahwa seharusnya Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru sudah mengantisipasinya dari jauh-jauh hari, terlebih lagi ketika musim hujan seperti saat ini.

"Kita sama-sama tau bahwa DBD ini cepat berkembang, terlebih ketika memasuki musim penghujan. Dinas Kesehatan harus segera melakukan penyemprotan dan juga cara-cara lainnya untuk mengantisipasi tidak berkembangnya jentik-jentik nyamuk aedes aegypti," jelasnya.

Ia tak menampik bahwa hal tersebut tidak dapat dikerjakan oleh pemerintah sendiri, dari itu ia menghimbau agar masyarakat kembali kepada jati diri masyarakat Indonesia kembali, yaitu dengan cara bergotong royong untuk membersihkan lingkungannya sekitar.

"Gotong royong ini jiwanya masyarakat Indonesia, dan ini harus dikembalikan lagi. Mari sama-sama kita bersihkan lingkungan kita agar tidak adalagi masyarakat yang terjangkit DBD," pungkasnya.

Dari 494 kasus DBD ini tersebar di 12 Kecamatan di Pekanbaru. Diantaranya Kecamatan Sukajadi 19 kasus, Kecamatan Senapelan 21 kasus, Kecamatan Pekanbaru Kota 7 kasus, Kecamatan Rumbai Pesisir 26 kasus.

Lalu Kecamatan Rumbai 30 kasus, Kecamatan Limapuluh 37 kasus, Kecamatan Sail 7 kasus, Kecamatan Bukit Raya 54 kasus, Kecamatan Marpoyan Damai 70 kasus.

Kemudian, Kecamatan Tenayan Raya 86 kasus, Tampan 80 kasus, dan Payung Sekaki 57 kasus, sehingga total 494 Kasus.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar