Pendidikan

Mahasiswa KKN UNRI Ikut Serta Proses Pembuatan Ikan Salai di Kelurahan Langgam

Mahasiswa KKN foto bersama usai mengikuti proses pembuatan ikan salai di Kelurahan Langgam bersama Kelompok Masyarakat Keramba Maju Bersama.

GAGASANRIAU.COM, PELALAWAN - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Universitas Riau (UNRI) ikut serta dalam proses pembuatan ikan salai.

Keikutsertaan itu dalam rangka ingin mengetahui proses pembuatan ikan salai di RW 01 Kelurahan Langgam, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau bersama Kelompok Masyarakat Keramba Maju Bersama.

Ikan salai atau ikan asap merupakan makanan khas Langgam, dimana biasanya ikan yang disalai atau diasapi didapat dari sungai yang ada di Langgam yaitu sungai Kampar. Ikan yang biasa dijadikan salai antara lain ialah ikan baung, selais, dan patin.

Pembuatan ikan salai itu pada Kamis Agustus 2022 yang dipandu oleh Zubir selaku anggota Pokmas. Zubir menjelaskan pembuatan ikan salai dimulai dengan membersihkan ikan diatas kerambah milik Pokmas Keramba Maju Bersama. 

"Ikan dibelah lalu dibersihkan hingga tidak ada bagian perut dan darah yang menempel pada ikan," kata Zubir.

Selanjutnya ikan diletakkan ditempat penyalaian. Selang 2 jam sekali ikan dicek dan dibalik agar pengasapan ikan merata. Penyalaian ikan berlangsung selama kurang lebih 6-8 jam. Salai dapat dikatakan kering apabila dibengkokkan ikan tidak patah.

Salai Langgam memiliki kelebihan yang berbeda dari salai di daerah lainnya. Salai Langgam dapat dikonsumsi secara langsung tanpa diolah karena sudah memiliki rasa yang enak, akan tetapi lebih enak apabila dimasak seperti di gulai.

“Untuk proses pembuatan ikan salai ini menggunakan kayu khusus agar asap yang dihasilkan tidak mengubah cita rasa dan warna dari ikan tersebut," terang Zubir.

Pemasaran ikan salai ini tidak hanya untuk daerah sekitaran Langgam, tetapi juga sampai ke beberapa kabupaten/kota lainnya seperti Pekanbaru dan Kampar, bahkan terkadang juga memenuhi pesanan hingga ke Jakarta.

Selanjutnya kelompok KKN memberikan saran kepada pokmas Maju Bersama agar dapat mengembangkan pemasaran ikan salai berbasis online dengan memanfaatkan marketplace dan e-commerce.

Pada akhir pembuatan ikan salai, Pokmas Maju Bersama berterima kasih kepada kelompok KKN atas informasi yang diberikan mengenai pemasaran ikan salai. 

“Kami bangga dapat memperkenalkan ikan salai kepada anak-anak KKN, semoga kedepannya ikan salai ini akan semakin dikenal dan pemasarannya hingga ke seluruh Indonesia. Terima kasih”, tutupnya.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar