Pendidikan

Mahasiswa KUKERTA UNRI Gelar Pelatihan Pengolahan Ikan Jadi Cemilan Bergizi Cegah Stunting

GAGASANRIAU.COM, SIAK - Mahasiswa KUKERTA UNRI berhasil melakukan pelatihan pengolahan ikan berbahan dasar ikan lele dan ikan patin. Pelatihan ini dilakukan bersama koordinator Ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) masing-masing dusun di Kampung Sawit Permai, Kecamatan Dayun, Kabupaten Siak, 28 Juli 2023.

Pelatihan ini memanfaatkan ikan lele dan patin yang terbilang murah dan mudah didapat menjadi bakso dan nugget. Kegiatan ini bertujuan memberi pengetahuan bagi para ibu-ibu bahwa makanan sehat dan bergizi tidak harus mengeluarkan biaya yang besar. Kandungan protein yang tinggi pada kedua ikan ini dapat menjadi langkah preventif stunting.

Setiap bulannya, Kampung Sawit Permai rutin melakukan kegiatan posyandu terhadap balita. Kegiatan posyandu meliputi pemeriksaan tinggi badan (TB), penimbangan berat badan (BB), pengukuran lingkar kepala, pelayanan evaluasi tumbuh kembang, imunisasi dan penyuluhan. Berdasarkan data dinas kesehatan, pemeriksaan dibulan Juli menjadikan Kampung Sawit Permai sebagai kasus stunting tertinggi se-Kecamatan Dayun. Oleh karena itu, pemerintahan kampung, ibu PKK, dan mahasiswa KUKERTA bersinergi dalam rangka menekan peningkatan kasus stunting di Kampung Sawit Permai.

“Mudah-mudahan melalui pelatihan ini, pengetahuan ibu-ibu bertambah dalam membuat cemilan sehat dan bergizi sehingga anak-anak kampung disini semakin mendapatkan asupan baik dan berkualitas. Saya juga berharap melalui pelatihan ini dapat menekan kasus stunting bahkan membuat kasus stunting di Sawit Permai tidak ada sama sekali.” tutur Penghulu Kampung Sawit Permai

Stunting memberikan dampak cukup besar bagi balita-balita yang mengalaminya, baik dalam aspek kesehatan maupun psikologisnya. Ketika anak mengalami stunting perkembangan otaknya tidak optimal, bisa memengaruhi kemampuan kognitif anak dan pertumbuhan badannya cenderung pendek.

Sara dan Putri (Mahasiswa KUKERTA UNRI) sepakat bahwa ”Setiap orang tua harus memiliki pemahaman tentang stunting dan lebih peduli terhadap 1000 hari pertama dalam kehidupan anaknya. Kami juga menjelaskan melalui inovasi pengolahan makanan dapat dijadikan salah satu alternatif cemilan sehat bagi balita dan penambah nafsu makan. Bukan hanya menjadi cemilan rumahan, semoga melalui inovasi pengolahan makanan ini dapat menginspirasi para ibu-ibu untuk berjualan dan menambah penghasilan keluarga.”

Tujuan mengentaskan kasus stunting di Kampung Sawit Permai hanya dapat terlaksana apabila antara pemerintahan dan masyarakat sama-sama bergandeng tangan. Pemerintah perlu memperhatikan kualitas hidup masyarakat, edukasi terhadap orang tua dan fasilitas lingkungan sehingga berbagai program yang bergulir dapat berjalan efisien dan efektif. Sehingga permasalahan kasus stunting tidak hanya menurun tapi tuntas terselesaikan.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar