GAGASANRIAU.COM, BAGANSIAPIAPI - Jika terpilih nanti H Bistamam yang saat ini maju sebagai calon Bupati nomor urut 2 di Pilkada serentak mendatang, mengaku akan membangun dan memperbaiki ekonomi masyarakat disemua sektor. Baik pendidikan, fasilitas publik hingga menyedikan lapangan kerja. Termasuk mengelola dana PI.
Kemana perginya pak? Itulah kalimat yang ditanyakan masyarakat saat H Bistamam menyingung terkait dana PI yang diperoleh Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir melalui BUMD PT SPR senilai Rp 488 Milyar.
"PI dapat 488 Milyar. Jangan tanya ke haji Tamam pak, kalau kami Insya Allah akan kami buat SPBU. Apa alasannya. Alhamdulillah, kebetulan saya punya beberapa SPBU. Hasilnya 150 juta satu bulan ada yang 200 juta perbulan. Jadi kalau kita buat 6 buah sudah 900 juta sebulan," terang H Bistamam yang turut didampingi Jhony Charles, Kamis (10/10). Sontak kalimat yang disampaikan masyarakat tersebut disambut antusias masyarakat yang hadir.
K"alau setahun 10 milyar lebih itu dividen (untung) nya. Kita lihat kondisi Bagansiapiapi ini pak, kita lihat anak yatim dan orang miskinnya, nanti devidennya itu kita pergunakan untuk bantu mereka. Karena izinnya susah dan juga lokasi yang sulit, kalau perlu kita buat di Jakarta. Kita bawa anak anak kita bekerja disana, yang penting keuntungan nya di bawa ke tempat kita. Lapangan kerja terbuka masyarakat kita yang kurang mampu pun terbantu," sambungnya.
Masyarakat tumpah ruah di ruas jalan Kecamatan kelurahan Bagan Punak Bagansiapiapi untuk menghadirinya kampanye dialogis pasangan calon nomor urut 2 H Bistamam dan Jhony Charles, Kamis (10/10).
Didominasi oleh kaum emak emak ini, kehadiran perdana H Bistamam di kampanye nya disambut antusias memenuhi lokasi. Dihadapan para pendukung, H Bistamam di dampingi Jhony Charles menjelaskan keseriusannya untuk membangun Rokan Hilir kedepannya.
Terutama dibidang pendidikan. Bahkan kata pria 75 tahun ini , Edi Samsul tim dari BIJAK siap menyumbangkan 1 hektar tanahnya untuk di bangun universitas.
Begitupun di bidang kesehatan, akan ditingkatkan. Baik sarana, prasarana hingga tenaga medisnya akan di upgrade untuk bisa lebih baik lagi dalam pelayanannya.
"Jika perlu dengan KTP saja masyarakat sudah bisa berobat," tegasnya.
Tak sampai disitu saja, bahkan jalan penghubung Sinaboi Dumai pun turut jadi perhatian pihaknya. Sebagai seorang pengusaha dan kontraktor yang sudah berhasil menyelesaikan Mega proyek Nasional, Bistamam yakin jika diberikan kesempatan memimpin Rohil, jalan penghubung tersebut akan diteruskan.
"Pembukaan jalan Sinaboi ke Dumai. Kurang 2 km lagi. Dari bagan ke ujung tanjung 2 jam, Ujung Tanjung ke jalan tol 1 jam. Kalau berfungsi jalan Sinaboi Dumai, paling lama 1 jam 30 menit saja waktu tempuh menuju Tol. Jika akses ini dipersingkat tentunya pertumbuhan ekonomi akan meningkat karena BBM bisa dihemat dan biaya lainnya bisa ditekan,"
"Hasil masyarakat pun bisa lebih maksimal. Contohnya keladi sinaboi, itu produk bagus. Besar besar. Jika ini bisa di berdayakan dengan maksimal, tentunya akan menjadikan masyarakat kita lebih sejahtera kedepannya," ungkapnya.
H Bistamam berharap semua masyarakat yang memenuhi lokasi kampanye memberikan dukungan kepada dirinya dan Jhony Charles. "Aku mengajak bapak bapak seluruhnya, mari bersama sama merubah yang belum berubah," ucapnya.
Kalimat tersebut disambut antusias masyarakat dengan teriakan ganti bupati.
Orasi yang dilakukan pria 75 tahun ini mampu membius semua yang hadir termasuk Rina warga jalan Pasir Bagan Punak. Yang rela jalan kaki bersama beberapa emak emak lainnya. Ia mengaku antusias datang bukan karena ingin memiliki souvernir Paslon, namun karena ia ingin mendengar langsung orasi yang disampaikan.
"Katanya harus ada undangan. Ini kami tak diundang, dapat juga. Kami bukan karena ini (kalender dan sajadah kecil) kami datang, kami datang karena ingin melihat pak Tamam dan wakil nya. Kami nak dengar apa yang beliau sampaikan,"
"Dulu waktu anak beliau (Karmila Sari anggota DPR RI) kampanye Kami juga datang. Semoga apa yang beliau sampaikan dan kami harapkan bisa terwujud," ungkapnya.
Tulis Komentar