Daerah

6 Alarm Fisik Penanda Stres

[caption id="attachment_3744" align="alignleft" width="300"]gagasanriau.com gagasanriau.com[/caption] gagasanriau.com ,Jakarta - Stres tidak hanya penyakit mental, tetapi juga penyakit fisik. Nancy Molitor, Ph.D., seorang profesor psikiatri di Northwestern University Feinberg School of Medicine mengungkapkan, banyak pasiennya yang mengalami tanda-tanda fisik dari stres. Bahkan, sebuah studi menemukan bahwa stres dan emosi negatif lainnya secara konsisten berhubungan dengan memburuknya kesehatan fisik lebih dari 150.000 orang dari 142 negara. “Stres merangsang tubuh untuk menghasilkan zat kimia seperti kortisol yang jika diproduksi secara terus-menerus akan memecah sistem kekebalan tubuh, pencernaan, saraf, dan otot,” kata Molitor, seperti dikutip dalam laman Women’s Health Magazine, Senin, 29 Juli 2013. Berikut ini Molitor menjabarkan 6 alarm fisik penanda stres. 1. Sakit perut Sistem saraf otak berhubungan dengan usus. Jadi, stres mental akan mendatangkan malapetaka pada saluran pencernaan. Untuk mengatasi masalah ini, Bincy Abraham, MD, seorang ahli pencernaan di Baylor College of Medicine menyarankan untuk mengobatinya dengan obat pelunak feses, obat anti mual, mengonsumsi banyak serat, dan banyak berolahraga. Olahraga akan meningkatkan produksi hormon endofrin yang membuat pikiran dan usus merasa lebih baik. 2. Rambut rontok Sekitar 3-6 bulan setelah stres besar, misalnya stres karna pekerjaan atau patah hati, rambut akan mulai rontok. Hormon androgen yang meningkat selama stres memicu rontoknya rambut. Tidak ada makanan atau suplemen yang dapat mengatasi masalah ini. Namun, makanan seimbang dapat mempercepat tumbuh kembalinya rambut. 3. Kelopak mata berkedut Kedutan pada otot mata biasanya terjadi hanya pada salah satu mata dan berlangsung selama beberapa menit. Sampai saat ini, dokter tidak mengetahui secara pasti apa hubungan antara stres dan berkedutnya mata. Ketika ini terjadi, cobalah untuk santai dan menarik napas dalam berulang-ulang. 4. Jerawat Sama seperti rambut, kulit juga bisa menjadi sensitif kala stres. Hormon androgen juga memengaruhi timbulnya jerawat pada kulit. Jika jerawat sudah mulai muncul, ada baiknya untuk tidak tergiur memecahkannya. Pasalnya, ini justru hanya akan memperparah jerawat. 5. Sakit punggung Hormon yang ditimbulkan akibat stres bisa meningkatkan tekanan darah dan detak jantung serta membuat otot-otot tubuh menjadi lebih tegang. Akhirnya, sakit punggung pun mulai terasa. Lakukan peregangan kecil untuk mengendurkan otot. Berjalanlah sekitar 10-15 menit paling tidak 2 kali sehari. 6. Ruam Ruam bisa membuang sistem kekebalan tubuh pada kulit kehilangan pertahanannya. Jadi, kulit akan menjadi lebih sensitif dan menimbulkan ruam. Untuk menyembuhkannya, gunakanlah pelembab kulit secara teratur. WOMEN’S HEALTH MAGAZINE | ANINGTIAS JATMIKA


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar