gagasanriau.com - lebih dari 500 orang gabungan dari satpol PP kota pekanbaru dan satpol PP Provinsi Riau nyaris bentrok dengan PKL Taman Kota Cut nyak Dien selasa 27/11/12. PKL mulai nekad menggelar dagangan ketika ada instruksi dari salah satu pengurus untuk menggelar dagangan mereka. Sumpah serapah terlontar ketika salah satu pedagang mengarahkan hujatan di ratusan barikade satpol PP provinsi riau yang mulai berani mengacak acak dagangan milik salah satu PKL, dan alhasil antara PKL dan Satpol PP gabungan ini nyaris mengalami bentrok.
Iwan Simatupang (Korlap Satpol PP Kota Pekanbaru) mengatakan "kita menjalankan intruksi berdasarkan perda no 5 tahun 2002, coba anda lihat mereka menempatkan dagangannya di badan jalan itu maksudnya apa" ujarnya Aksi hujatan PKL ini sontak membuat kaget ketika salah satu pedagang memasang celana dalam yang di pasang di kepala sebagai bentik sindiran terhadap kepemimpinan walikota pekanbaru firdaus,MT "Firdaus itu pengecut, pakai saja ini (celana dalam wanita, red), ganti alat kelaminnya, jangan cuma berani bicara lewat media, jika dia berani turun dan berdialog bersama kami" kata anik (salah satu PKL taman kota cut nyak dien). Hujatan ini membuat riuh para PKL dan salah satu pedagang lainnya berteriak "hidup jokowi, turunkan firdaus". Satpol PP yang menertibkan PKL juga dibantu oleh dinas perhubungan kota pekanbaru dan polsek sukajadi untuk melumpuhkan pedagang kaki lima yang berada di taman kota cut nyak dien. Aksi pelumpuhan PKL ini ditunjukkan dengan memblokir pintu akses masuk di jalan cut nyak dien dengan truk satpol pp provinsi riau dan mobil dinas perhubungan kota pekanbaru agar para pembeli tidak masuk dan melumpuhkan akses jual beli. Bambang (Staf Operasional dinas perhubungan kota pekanbaru) mengatakan "kita hanya diminta membantu terkait hasil rapat dari instansi dishub" katanya Operasi gabungan yustisi yang berlangsung selama 14 hari ini secara maraton akan terus dilakukan dengan melaporkan setiap harinya kegiatan yang terjadi di lapangan. Kabag operasional satpol PP provinsi riau Dendi zulhairi menjelaskan bahwa "disini peran dari kami hanya sebagai pembantu saja, karena operasi gabungan ini sebagai tindak lanjut surat edaran walikota pekanbaru" imbuhnya. Semenjak belum adanya dialog khusus antara perwakilan PKL dengan walikota pekanbaru, persoalan relokasi PKL ini terus meruncing. Hal ini disayangkan oleh sejumlah pedagang tentang kebijakan Firdaus,MT sebagai walikota yang menolak dengan mentah berdialog mencari solusi terkait permasalahan PKL. Kecaman keras dari pedagang berbuntut tentang permasalahan perda dilakukan secara tidak merat, ini ditandai dengan banyaknya baliho-baliho pilgubri yang melanggar ketentuan perda serta badan jalan yang banyak di fungsikan seperti jalan agus salim yang di aalih fungsikan sebagai pasar, pasar pagi arengka yang memakai jalur trotoar sebagai tempat berdagang "jika bicara masalah perda, mengapa cuma kami yang di obok-obok? Anda lihat banyak pelanggaran perda di kota pekanbaru ini, seolah-olah kami ini dianggap sebagai hama yang merusak jalan oleh firdaus, ini namanya tidak adil" kata H.Ali Fatmi (PKL taman kota cut nyak dien pekanbaru). (BI)