Gedung DPRD Pekanbaru Rumah Rakyat Yang Tidak Merakyat

Sabtu, 30 April 2016 - 08:58:44 wib | Dibaca: 5565 kali 
Gedung DPRD Pekanbaru Rumah Rakyat Yang Tidak Merakyat
Pintu masuk DPRD Pekanbaru yang dipasang palang pengamanan

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pekanbaru dinilai sudah tidak merakyat sebagai rumah rakyat dan tidak semua masyarakat bisa langsung berhadapan menemui para pelayan rakyat di tempat tersebut.

Pasalnya dengan pengamanan super ketat, dimana berawal dari pintu masuk yang dijaga ketat oleh aparat keamanan juga setiap mau memasuki gedung dilengkapi dengan alat pengamanan elektronik (Barrier Gate).

Pantauan GagasanRiau.Com dilapangan, saat akan memasuki gedung tersebut masyarakat yang akan berkunjung dirumah rakyat tersebut akan di intrograsi oleh pihak keamanan.

Setelah memasuki gedung juga, pengunjung juga akan berhadapan dengan pihak keamanan di setiap ruangan, dan setiap pintu masuk juga dilengkapi dengan alat elektronik (finger pin).

Nita Wakil Ketua Bidang Politik dan Bapilu Relawan Perjuangan Demokrasi (Repdem) Riau menilai bahwa gedung DPRD Pekanbaru sudah tidak lagi menjadi rumah rakyat. Dan kata Nita lagi hal ini menjadi preseden buruk bagi legislator karena sudah memisahkan diri dari rakyat.

"Ini bentuk penzaliman kepada rakyat, mereka berlindung dibalik istana mereka yang megah, rakyat sudah dipisahkan sebagai kelas hamba, padahal pemilu yang lalu mereka memohon dan mengemis kepada rakyat meminta suara dukungan" kecam Nita kepada GagasanRiau.Com Sabtu pagi (30/4/2016).

Nita menegaskan agar para wakil rakyat tersebut mengubah konsep gedung DPRD Pekanbaru agar lebih merakyat. "Jangan ada kelas semua harus punya kesempatan yang sama untuk masuk dan mengakses seluruh legislator mereka guna menyampaikan aspirasi mereka, jika tidak ingin ditinggalkan rakyat" tukas Nita.

Sementara itu, Sekretaris Dewan DPRD Kota Pekanbaru, Ahmad Yani mengatakan, pemasangan barrier gate tersebut menggunakan anggaran yang bersumber dari APBD Kota Pekanbaru tahun 2015.

Namun saat ditanyakan, berapa besaran anggarannya, Sekwan mengaku tak hapal. Disampaikannya, pemasangan itu tujuannya untuk keamanan saja. "Tahun ini merupakan tahun politik. Kalau terjadi sesuatu di sini, siapa yang disalahkan. Kan saya juga," berkilah Sekwan.

Walaupun di DPRD Kota Pekanbaru, sudah ada pihak pengamanan. Namun menurut Ahmad Yani, tak hanya mengandalkan tenaga manusia, tetapi juga membangun sistem. Barrier gate tersebut dipasang, bukan untuk menghambat masyarakat menyampaikan aspirasi ke DPRD Kota. Saat ada demo, barrier gate dibuka lebar-lebar, sehingga masyarakat bebas masuk ke DPRD Kota. "Ada nggak kita halangi masyarakat demo," kilah Sekwan.

Reporter Naldi Sitanggang


Loading...
BERITA LAINNYA