Walikota Pekanbaru Instruksikan Disperindag Pantau Harga Sembako

Rabu, 18 Mei 2016 - 18:49:11 wib | Dibaca: 2289 kali 
Walikota Pekanbaru Instruksikan Disperindag Pantau Harga Sembako
ilustrasi/poskotanews.com

GagasanRiau.com, PEKANBARU - Walikota Pekanbaru DR H Firdaus ST MT meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) agar turun ke lapangan untuk memantau harga kebutuhan pokok di pasar-pasar.

Pengawasan ini harus segera dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan harga yang meningkat tajam jelang bulan Ramadhan. Kerisaun Firdaus muncul akibat mulai melonjaknya harga kebutuhan pokok di pasar-pasar yang ada di Pekanbaru.

"Kita minta dinas terkait berkoordinasi dengan pihak kementrian. Pengawasan di lapangan harus dilakukan untuk mengendalikan harga agar tidak terjadi spekulan dilapangan," kata Firdaus, Rabu (18/5/2016).

Menanggapi instruksi Walikota, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Kota Pekanbaru, Mas Irba H Sulaiman mengaku akan langsung turun ke lapangan.  "Kita akan turun bersama dengan Disperindag Provinsi Riau. Kita akan melakukan sidag ke gudang-gudang sembako, distributor dan ke pasar-pasar," kata Irba.

Pihaknya akan mendata dan memantau lonjakan harga yang terjadi di pasar serta kendala yang menyebabkan terjadinya kenaikan harga. Jika memang nanti ditemukan ada kendala dan bisa segera dicarikan solusinya oleh Disperindag Kota dan Provinsi maka pihaknya siap untuk menyelesaikanya.

"Kalau nanti ternyata persoalanya butuh kebijakan dari pemerintah pusat, maka kami minta kepada Disperindag Provinsi untuk meneruskanya ke kementrian," sebutnya.

Sejauh ini, dikatakan Irba, lonjakan harga bahan kebutuhan pokok di pasaran terus merangkak naik. Salah satu bahan kebutuhan pokok yang grafiknya terus naik adalah cabe asal bukit tinggi. "Kemarin Rp18 ribu, kemudian naik menjadi Rp20 ribu, naik lagi 24 ribu. Sekarang malah sudah mencapai Rp30 an," terangnya.

Lonjakan harga cabe bukit tinggi tersebut dikatakan Irba akibat pasokan cabe dari sentra asal penghasil cabe tidak lagi sepenuhnya memasok cabenya ke Pekanbaru. Dari hasil penelusuran petugas Disperindag, pemasok cabe asal bukit tinggi ternyata mengalihkan komoditinya ke wilayah kepualuan. Diantaranya, ke Batam, Bengkalis dan Tanjung Balai Karimun.

"Harga cabe disana jauh lebih tinggi, apalagi kalau sudah kering, cabe asal bukit tinggi banyak diminati warga di wilayah kepulauan, makanya pasokan cabe yang masuk ke Pekanbaru tidak maksimal," imbuhnya.***




Editor: Saut BB


Loading...
BERITA LAINNYA