Gagasanriau.com, PEKANBARU - Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Riau menyiapkan uang kartal sebanyak Rp5,2 triliun untuk layanan penukaran uang selama bulan Ramadan pada tahun 2016.
"Dari perhitungan BI, kebutuhan pada 2015 realisasinya untuk penukaran dan penarikan bank mencapai Rp4,3 triliun dari kesiapan kami sebesar Rp4,9 triliun. Pada tahun ini, BI menyiapkan Rp5,2 triliun dan kalau nanti kebutuhannya meningkat, maka kami tak segan menambah jumlah uang yag dibutuhkan," kata Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Riau, Ismet Inono, di Pekanbaru, Selasa (31/5).
Ia menjelaskan, uang tunai tersebut akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan penukaran uang di masyarakat, serta memenuhi kebutuhan mitra perbankan seperti mengisi mesin ATM. "Khusus untuk penukaran uang untuk masyarakat, dilihat dari animo sebelumnya, maka BI paling banyak menyiapkan pecahan Rp10 ribu ke bawah," katanya.
Ismet Inono mengatakan pada tahun ini BI memperluas layanan penukaran uang khusus kepada masyarakat yang sebelumnya hanya fokus di Kota Pekanbaru. Ada tiga kota selain Kota Pekanbaru, yang pada tahun ini menjadi lokasi tempat penukaran uang.
Daerah pertama adalah Kota Tembilahan, di Kabupaten Indragiri Hilir yang pelayanan penukaran BI akan dimulai pada tanggal 6-10 Juni. Kemudian, Kota Dumai layanan penukaran uang dimulai tanggal 13-16 Juni, serta Kota Pasir Pangaraian di Kabupaten Rokan Hulu pada 20-23 Juni.
Layanan penukaran uang pecahan untuk Ramadan di daerah-daerah akan turut menggandeng perbankan yang ada di sekitarnya. "Sedangkan, untuk Kota Pekanbaru kegiatan penukaran uang akan mulai tanggal 13 Juni sampai 1 Juli yang bertempat di halaman Kantor BI di Pekanbaru. Ada 49 bank yang akan ikut serta secara bergiliran," kata Ismet Inono seperti dilansir antara.
Menurut dia, tidak ada batasan bagi masyarakat untuk menukarkan jumlah uang. Bahkan, masyarakat tidak dipungut biaya untuk penukaran uang tersebut. "Jadi masyarakat tidak perlu takut kekurangan, karena nanti akan kita sesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," ujar Ismet Inono.***
Editor: Neldi Syahputra