GagasanRiau.Com Pekanbaru - Arsyadjuliandi Rachman Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Golongan Karya (DPD Golkar) Provinsi Riau tidak di ikut sertakan dalam agenda Halal Bihalal lintas Partai Politik di salah satu hotel, Pekanbaru, Minggu malam (24/07/16).
Hal ini dirasa ganjil pasalnya Partai Golkar sebagai partai dominan di DPRD Riau tak diwakili oleh pimpinannya dalam pertemuan tersebut. Dimana masing pimpinan parpol terdiri dari, Partai Demokrat, PDI Perjuangan, PKB, PKS, NasDem, PAN, Gerindra, PPP dan Hanura nampak hadir pada pertemuan tersebut.
Justru dalam pertemuan tersebut, para pimpinan Parpol tersebut, menyindir model kepemimpinan Arsyadjuliandi Rachman yang akrab disapa Andi Rachman ini.
Andi Rachman disebutkan oleh Wakil Ketua DPRD Riau membuat legislatif tidak berfungsi sebagai mitra eksekutif dalam roda pemerintahan untuk melakukan pembangunan di Riau.
"Kami betul-betul mulai kewalahan, hampir-hampir galau dibuatnya, hampir frustasi," kata Manahara Manurung dalam acara halal bihalal lintas parpol Minggu malam tersebut (24/07/16).
Dikatakan Manahara, Andi Rachman seperti acuh tak acuh dengan saran dan masukan legislatif, dan justru menyepelekan keberadaan legislatif sendiri.
"Setiap kali pimpinan dewan konsultasi dengan gubernur, jawabannya iya, iya juga, tapi tidak ada actionnya. Pernah kami konsultasi didampingi pimpinan fraksi yang ada, beliau menjawab iya juga, sampai sekarang kita lihatlah bersama, tidak ada aksi dari beliau," ungkapnya.
"Arah pembangunan di Riau semakin tidak jelas, lima tahun ke depan, Riau ini mau seperti apa. Kalau gubernur lalu, ada momen yang ditinggalkannya, kalau sekarang ini, sepertinya tidak ada," ujar politisi PDI Perjuangan ini dilansir dari riauterkinicom.
Keanehan ini sebenarnya sudah terlihat berdasarkan pantauan GagasanRiau.Com di depan pagar halaman kantor Sekretariat DPRD Riau Jalan Jenderal Sudirman terpampang sebuah spanduk dengan berbagai profil wajah pimpinan parpol yang ada di legislatif. Namun wajah orang nomor satu di Partai berlogo pohon Beringin di Bumi Lancang Kuning tersebut tidak ada.
Reporter Arif Wahyudi