DPRD Pekanbaru Belum Tahu Wacana Pemko Akan Mulai Belajar Tatap Muka

Rabu, 05 Agustus 2020 - 14:43:21 wib | Dibaca: 776 kali 
DPRD Pekanbaru Belum Tahu Wacana Pemko Akan Mulai Belajar Tatap Muka
H. Suherman, anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - DPRD Kota Pekanbaru belum mengetahui adanya wacana dari Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru yang akan kembali memulai aktivitas belajar mengajar dengan cara belajar tatap muka, ativitas belajar mengajar ini sendiri direncanakan akan dimulai pada awal bulan Agustus ini.
 
"Secara formal belum ada pemberitahuan kepada kita (DPRD), karena di Komisi III kan membidangi pendidikan. Mangkanya saya kaget pas ada pertanyaan seperti itu," ungkap H. Suherman, anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru, Selasa (04/08/2020).
 
Untuk informasi awal mengenai konsep awal seperti sekolah tiga hari sekali dan jumlah dalam satu ruangan dibagi menjadi dua, rencana itu sejatinya sudah didengar oleh Komisi III DPRD Kota Pekanbaru.
 
"Namun tindak lanjut jadi atau tidaknya sekolah dibuka kembali belum dapat informasi jadi atau tidaknya anak didik kita diberi pelajaran kembali, seharusnya kami harus dikasih tau karena kami kan mitra Dinas Pendidikan," jelasnya.
 
Kendati demikian, melihat angka jumlah masyarakat yang terinfeksi Covid-19 di Kota Pekanbaru yang kembali meningkat. Politisi senior Hanura ini meminta kepada Pemko Pekanbaru untuk menunda terlebih dahulu proses pembelajaran tatap muka dan kembali meningkatkan proses pembelajaran jarak jauh atau secara online.
 
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru kata dia hendaknya membuat kajian lebih detil dan mampu dipertanggungjawabkan jika memang proses belajar tatap muka. Terutama masalah Protokol Kesehatan (Prokes) nya yang sudah matang untuk dipraktekan.
 
Selain itu juga pertimbangan dengan kondisi angka penularan virus COVID-19 yang masih ditinggi juga harus jadi perttimbangan dalam membuat kebijakan belajar tatap muka tersebut.
 
Kemudian juga sistem pembelajaran online selama ini perlu juga dilakukan evaluasi, sejauh mana efektifitasnya, serta apakah perlu dilakukan kajian lagi dengan metode baru yang tidak membuat jenuh peserta didik.

Loading...
BERITA LAINNYA