Upaya CSR Jarang Digunakan Perusahaan, Menguntungkan atau Merugikan?

Kamis, 06 Januari 2022 - 13:47:49 wib | Dibaca: 1580 kali 
Upaya CSR Jarang Digunakan Perusahaan, Menguntungkan atau Merugikan?
Ilustrasi/net

Seiring berjalannya dengan perkembangan isu lingkungan global, konsep dan aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility) semakin berkembang, termasuk di Indonesia. CSR tidak hanya semata menjadi kewajiban sosial perusahaan, namun juga dikaitkan sebagai konsep pengembangan yang berkelanjutan (sustainable development). 

Jika dilihat dari segi etika serta kontribusi pada isu sosial perusahaan harus berperan penting dalam menjaga etika dalam kegiatan perusahaan tersebut seperti dalam memperhatikan dampak yang dihasilkan, serta menjaga keadaan lingkungan.

Untuk itu sangat penting mengetahui apa itu CSR?. (Bowem, 1953) menjelaskan CSR adalah sebagai kewajiban pengusaha untuk merumuskan kebijakan, membuat keputusan, atau mengikuti garis tindakan, yang diinginkan dalam hal tujuan dan nilai-nilai masyarakat. 

CSR, menurut World Business Council For Sustainable Development (WBCSD) merupakan suatu komitmen berkelanjutan dari dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi pada komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup karyawan beserta seluruh keluarganya.

Diakses dari jurnal kementrian lingkungan hidup, CSR juga dikatakan sebagai salah satu strategi perusahaan yang mengakomodasi keinginan, kebutuhan dan kepentingan publiknya. Sehingga pada akhirnya dengan melaksanakan CSR, perusahaan akan mampu membina hubungan baik dengan masyarakat dalam jangka panjang. 

Upaya strategi perusahaan yaitu mampu menyusun strategi yang tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan atau harapan masyarakat, agar program CSR yang dilakukan dapat berkesinambungan dan mampu menciptakan kemandirian masyarakat. Upaya brand building dan peningkatan corporate image. Upaya-upaya CSR tersebut masih jarang dijadikan sebagai bagian dari perencanaan strategis perusahaan. 

Menurut Single Grain, dengan brand building, bisnismu akan memiliki identitas visual yang tidak hanya meliputi nama, tetapi juga suara dan ciri khas. Pentingnya brand building harus dilakukan setiap bisnis karena dapat menimbulkan dampak keseluruhan bagi sebuah perusahaan, seperti contoh meningkatkan bisnis dan menarik lebih banyak pelanggan dan membuka lebih banyak kesempatan di pasar. 

Dalam brand building terdapat aspek yang harus diperhatikan seperi lingkungan, kemasan dan cetakan, situs dan iklan online, media sosial, content marketing, sales dan customer service.. Corporate image menurut Jefknis(1996) adalah citra perusahaan adalah citra dari suatu organisasi secara keseluruhan, jadi bukan hanya citra atas produk maupun pelayanannya. 

Dalam upaya meningkatkan persepsi masyarakat yang akan berdampak kepada corporate image, perusahaan dapat mengembangkan program CSR dengan lebih mendukung pembangunan fasilitas umum dan penyediaan air bersih dengan turut merencanakan, melaksanakan di daerah yang memerlukan bantuan dan membantu meningkatkan pelestarian seni dan budaya. ?

Dari kedua upaya CSR tersebut jika perusahaan menerapkan dalam perencanaan strategi perencanaan dapat menguntungkan bagi perusahaan tersebut. Upaya yang dilakukan tidak hanya sekedar dilakukan melainkan dilakukan dengan memperhatikan segala aspek yang terkandung didalam upaya tersebut. 

Penerapan CSR yang dilakukan perusahaan membuktikan bahwa CSR apabila dilakukan secara sungguh-sungguh, terencana dan terimplementasi dengan baik akan berimbas pada bukan hanya pada citra/image perusahaan dimata masyarakat, akan tetapi lebih daripada itu, juga merupakan simbiosis mutualisme antara perusahaan dengan masyarakat.

Nama Penulis: Nella Ayu Novia, Nadia Berlianti
Universitas Muhammadiyah Riau
Mahasiswa Jurusan Akuntansi


Loading...
BERITA LAINNYA