gagasanriau.com ,Jakarta-Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK, Abraham Samad, yang merendahkan saksi yang dilindungi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban, Yulianis, mengejutkan banyak pihak. Di Twitter, misalnya, banyak yang tak menyangka pernyataan seperti itu bisa keluar dari seorang Ketua KPK, yang mestinya sudah teruji integritas moralnya.
"Bukan level saya mengomentari Yulianis. Itu levelnya penyidik. Masa, harus saya?" kata Samad di hadapan wartawan, Senin, (30/12).
Pernyataan Samad itu adalah bagian dari pernyataan dia sebelumnya, yang menyebut Yulianis sebagai orang “aneh”. Yulianis disebut begitu oleh Samad karena mengatakan ada nama putra bungsu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, dalam berita acara pemeriksaannya dan saksi lain. Padahal, menurut Samad, tidak ada nama Ibas, sementara Yulianis berkukuh ada nama Ibas, sehingga Yulianis akhirnya mengirim surat ke Samad.
Yulianis mengatakan, sudah tiga tahun dia memberikan kesaksian secara jujur kepada KPK, untuk membongkar sejumlah kasus besar. “Jadi ke mana kesaksian saya selama tiga tahun itu? Diapakan? Kalau Pak Samad bilang saya aneh, apa artinya? Karena, yang saya bicarakan bukan cuma Ibas, banyak orang yang besar yang terlibat di kasus Nazaruddin dan semua sudah saya sampaikan ke penyidik KPK," ungkap Yulianis.
Yulianis juga mengatakan, lewat peliputan di pengadilan, media massa juga sudah tahu bahwa dirinya tidak pernah mengatakan Ibas terlibat Hambalang. “Tapi, soal Ibas, saya diperiksa untuk Kongres Partai Demokrat. Dan saya harus bicara seperti yang ada di catatan saya, bukan ujuk-ujuk saya bicara soal Ibas. Semua itu karena saya ditanya penyidik," ujar Yulianis.
Sebenarnya, Samad sendiri pada 8 Juli 2013 pernah mengatakan bahwa dirinya lebih percaya kesaksian Yulianis daripada Nazaruddin. Karena, kesaksian Yulianis, menurut Samad, lebih akurat. Tapi, kenapa Samad sekarang malah merendahkan Yulianis, dengan merasa levelnya lebih tinggi dari Yulianis, yang secara tidak langsung artinya juga merasa lebih tinggi derajatnya daripada penyidik KPK?
Yulianis mengaku tidak tahu mengapa Samad bisa bersikap dan berbicara seperti itu. Yang pasti, lewat akun Twitter-nya, @yulianis13450, Yulianis pada 29 Desember lalu mengatakan bahwa dirinya percaya kepada KPK, tapi tidak percaya lagi kepada Abraham Samad. Bahkan, menurut Yulianis, penyidik KPK pun mencurigai Samad. “Kalau Anda dekat sama Samad, tolong kasih tahu kenapa penyidik mencurigai dia,” kicau Yulianis di akun Twitter-nya.
Menurut Yulianis lagi, di KPK itu ada dua kubu, kubu putih dan kupu hitam. “Mudah-mudahan yang putih menang in the end,” tulis Yulianis pada 29 Desember juga. Menanggapi pernyataan seorang pemilik akun lain yang menyarankan agar Samad sebaiknya mundur, Yulianis menduga Samad tidak akan mau melakukan itu. “Mana mungkin dia mundur, Mas? Egois dan banyak penumpang gelap,” ungkap Yulianis.
Siapa penumpang gelap yang dimaksud Yulianis. Dia tidak memberikan jawaban. Hanya, dalam aku Twitter-nya di tanggal yang sama, Yulianis mengatakan, “Saat kejadian (bocornya) sprindik AU (Anas Urbaningrum), Blackberry Samad tidak mau disita. Kalau dia bersih, kenapa enggak dikasih aja?” tutur Yulianis.
asatunews