GagasanRiau.Com Sinaboi - Saat menghadiri panen raya jagung di Kepenghuluan Darusssalam Kecamatan Sinaboi Bupati Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) H.Suyatno menghimbau dan memotivasi petani untuk tidak mengalihfungsikan lahannya menjadi perkebunan sawit.
Panen raya dilakukan Selasa (15/9/15), ikut dihadiri Staf Ahli Bidang Lingkungan, Kementrian Pertanian RI, Mufti Sanjaya, Kabid PSP Dinas Pertanian Provinsi Riau, Ir Hendri, Kepala BPPT, Masganti, pihak TNI mewakili Danrem 031/WB, Kapten Eri Suyanto, Kadis Pertanian dan Peternakan Rohil, Muslim, pejabat eselon II, camat serta penghulu.
Luasan tanaman jagung dikawasan ini 113 hektar, Bupati Suyatno bersama sejumlah tamu penting melakukan panen raya, lalu memasukkan jagung tersebut kedalam mesin perontok.
Ketika diwawancara usai panen raya, Bupati Suyatno merasa gembira, karena masih banyak masyarakat yang rajin melakukan penanaman jagung.
Kepada pemerintah pusat, Suyatno berharap, selalu bersinergi dengan pemerintah daerah, dan diakuinya, pemerintah pusat tidak diam, melainkan terus memperhatikan nasib petani, mulai dari tingkat provinsi, kabupaten sampai ketingkat desa.
“Banyak sekali program-program yang sudah diprogramkan oleh pemerintah pusat, itu masuk kedaerah sasaran. Terutama sekali yang ada di desa-desa, dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujar Suyatno sembari menyebut apalagi dibawah kepemimpinan Joko Widodo sebagai Presiden.
“Beliau (Jokowi, red)sangat komit sekali memperhatikan nasib daripada petani kita, dan ini bergandengan tangan dengan pihak TNI,” sebutnya.
Ditempat itu, Mufti Sanjaya, Staf Ahli Bidang Lingkungan Kementerian Pertanian RI menyebutkan, apa yang dilakukan petani Darussalam Kecamatan Sinaboi, Rohil, bukti tekad mereka sama dengan pemerintah untuk meningkat produksi jagung, supaya ercapainya swasembada.
“Kita pemerintah pusat sudah banyak membantu, kedepan terus membantu, baik itu dalam bentuk benih, bantuan pupuk, alat mesin pertanian, dan juga jaringan irigasi, serta berkemungkinan nanti melalui dana DAK mendorong untuk pembangunan jalan produksi pertanian,” tutupnya.
Sebelumnya, Kabid PSP, Dinas Pertanian Provinsi Riau, Ir Hendri dalam sambutannya mengatakan, beberapa bulan belakangan memang Riau mengalami musim kemarau, sehingga beberapa tempat termasuk Rohil pertanian banyak yang tertunda.
Untuk produksi jagung Rokan Hilir juga mengalami penurunan dari tahun ketahun, tahun 2012 produksi 1.244 ton, tahun 2013 produksi 1.143 ton, tahun 2014 produksi 1.090 ton, sedangkan kebutuhan jagung Provinsi Riau setahun 32.000 ton, dan masih kekurangan 64 persen.
Kemudian, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Rohil, Muslim melaporkan, tujuan dilakukan panen raya ini untuk memotivasi petani agar tetap mempertahankan tanaman pangan dan tidak mengalihfungsikan kepada sawit.
Rohil katanya mendapatkan jatah 500 ha penanaman jagung melalui dana APBN, di Bagansinembah, 74 ha (4 gapoktan), yang baru tertanam, 5 ha, Kecamatan Balai Jaya, 72 ha (4 gapoktan), belum ada tertanam, Kecamatan Pujud 85 ha (5 gapoktan), tertanam 30 ha, Kecamatan Tanjung Medan 20 ha (1 gapoktan), belum tertanam.
Kecamatan Tanah Putih Tanjung Melawan 50 ha (1 gapoktan), belum tertanam, Kecamatan Tanah Putih 121 ha (9 gapoktan) tertanam 45 ha, Kecamatan Sinaboi 113 ha, sudah tertanam seluruhnya.
Kendala yang dihadapi petani menurutnya terjadi kemarau, sehingga sumber air sulit, dan bahkan untuk di Bagansinembah, 5 ha yang tertanam menjadi gagal.
Advertorial/Herman