GagasanRiau.com, TEMBILAHAN - Rania, bocah berumur 7 bulan yang merupakan anak dari pasangan Guntur Redo Saputra dan Hana Nabila warga Tembilahan tinggal di Jalan Gunung Daek, Lorong Suka Damai No 153 butuh pengobatan yang sangat serius.
Rania mengidap penyakit 'Atresia Bilier' yang merupakan penyakit pembengkakan hati sejak lahir dan penyakit ini tergolong sangat langka. Penyakit ini terjadi pada satu dari 10.000 anak dan lebih sering terjadi pada anak perempuan daripada anak laki-laki.
Seperti disebutkan aktivis Masyarakat Peduli Inhil (MPI), Fahruddin, dirinya sangat perihatin dengan keadaan bocah ini. Sebab, bocah malang yang sebelumnya dirawat di Rumah Sakit Umun Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan dan dirujuk ke RSU Arifin Ahmad Pekanbaru, akan tetapi pihak medis tidak mampu mengobati Rania, sebab keterbatasan tenaga medis dan beberapa kendala yang lain.
"Kita sudah mengupayakan pengobatan di RSU Arifin Ahmad Pekanbaru, akan tetapi, pihak medis disana mengatakan, tidak mampu melakukan operasi terhadap Rania," ungkap Fahruddin yang kerap disapa Oyong melalui pesan singkatnya ke awak media GagasanRiau.com, Sabtu (28/5/2016).
Lanjutnya, Rania harus dirujuk ke Jakarta, karena di Indonesia RS yang bisa melakukan operasi menangani penyakit langka ini hanya 2 buah RS saja, yaitu RSCM Jakarta dan RS di Sulawesi," ujarnya.
Disebutkan Oyong lagi, untuk sementara Rania belum bisa dirujuk, sebab harus dilakukan pengobatan dahulu untuk mengempeskan perutnya yg berisi cairan dengan cara disuntik 2x sehari serta di beri obat-obatan.
"Setelah kempes baru bisa di rujuk ke Jakarta. Kata pak Zainal Kadiskes Inhil menyebutkan kesaya melalui sambungan telpon," kata Oyong lagi.
Pihaknya, bertekad dan terus berusaha agar pengobatan Rania terus berlanjut. Dan pihaknya akan meminta bantuan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Inhil serta meminta bantuan kepada masyarakat yang ingin menyisihkan rezakinya untuk kesembuhan Rania.
"Kalau nanti jadi dirujuk ke RSCM, yang sangat kita butuhkan biaya tiket pesawat, biaya makan dan tempat tinggal selama di Jakarta, sebab orang tua Rania tergolong orang yang kurang mampu," tutupnya.***
Reporter: Daud M Nur