GagasanRiau.Com Pekanbaru - Bagi Aparatur Sipil (ASN) yang suka memakai pakaian ketat dan sexy menimbulkan aurat, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengimbau untuk berpakaian sopan sesuai dengan budaya Melayu dalam mendukung Visi dan Misi 2020.
"Imbauan untuk seluruh pegawai di lingkungan Pemerintah Riau agar memakai pakaian sopan dalam bekerja, pakaian sopan tentu lekat dengan kenyamanan. Jika sempit maka membuat kerja tidak nyaman," kata Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Selasa (22/11/2016).
Sejumlah pegawai di Pemprov Riau berdasarkan pantauan terlihat belum menerapkan tata cara berpakaian semestinya. Pakaian ketat dinilai tidak patut bagi seorang ASN mengingat kawasan setempat tengah mewujudkan visi Riau sebagai pusat kebudayaan Melayu di Asia Tenggara.
Andi Rachman, begitu sapaan Gubernur menegaskan jika ASN tidak segera mematuhi imbauan tersebut akan meminta kepada Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Provinsi Riau untuk segera menertibkan.
"Kalau sudah mengganggu suasana BKP2D diminta untuk turun mengingatkan," kata Andi pula.
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 36 Tahun 2001 telah tertuang Visi Riau 2020, yakni terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan Kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang agamis, sejahtera lahir dan batin di Asia Tenggara Tahun 2020.
Gambaran nyata terhadap penjabaran visi ini, Pemprov Riau telah jauh-jauh hari menetapkan sejumlah peraturan dan program untuk mendukung Riau menjadi Bumi Melayu. Termasuk dengan adanya Dinas Kebudayaan dalam Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) baru yang berjalan di awal 2017 mendatang.
Satuan Kerja tersebut dalam tugas pokok dan fungsi akan menata cara dan sistem berpakaian untuk mendukung visi Riau 2020.(ANT)
Editor Arif Wahyudi