GagasanRiau.Com Pekanbaru - Pembangunan Masjid Islamic Center di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) diduga ada dugaan korupsi. Selain dugaan korupsi pembangunan masjid juga hak orang miskin serta biaya bersalin untuk wanita hamil pun kena garap dengan nilai milyaran rupiah.
Hal ini disampaikan oleh Aliansi Barisan Muda Peduli Riau (BMPR), saat mereka mendatangi Markas Kepolisian Daerah (Mapolda) Riau hari Selasa siang (20/12/2016).
BMPR yang terdiri dari kalangan mahasiswa ini mendesak Polda dan Kejati Riau mengsut dugaan Korupsi di Kabupaten Rohul tersebut.
Andrizal Koordinator Lapangan (Korlap) Aliansi BMPR, meminta Kapolda, Kejati Riau, BPK RI dan bahkan KPK untuk mengusut tuntas prilaku korup di daerah Rohul.
Dimana dalam rilis pers yang diterima ada 3 dugaan korupsi yang mereka paparkan dimana masing-masing adalah pertama, dugaan korupsi dana bantuan bersalin ibu dari keluarga kurang mampu sebesar Rp3,5 miliar yang dianggarkan di Dinas Kesehatan setempat.
Kedua dugaan penggelembungan biaya (mark-up) pada proyek Pembangunan Masjid Islamic Center dengan menghabiskan dana APBD tahun anggaran 2013-2015 sebesar Rp150 miliar di Dinas Cipta Karya Rohul.
Dan ketiga dugaan korupsi dana retribusi pajak dan perizinan papan reklame dan mark-up anggaran dana desa (ADD) di Dinas DPPKA Rohul tahun 2013 hingga 2016.
"Kami juga meminta Polda dan Kejati Riau menyelidiki terkait AMDAL, dan perizinan yang diberikan kepada PT Sawit Asahan Indah. Perusahaan ini diduga telah menggarap lahan di luar HGU dengan cara mencaplok lahan masyarakat," tegasnya.
Reporter Arif Wahyudi