Ayo Menanam, BPDAS Indragiri Rokan Pekanbaru Bagikan Bibit Pohon Gratis Untuk Umum

GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Indragiri Rokan Pekanbaru menyediakan 2 juta bibit pohon tanaman dan buah unggul kepada masyarakat secara cuma-cuma.

Hal ini diungkapkan oleh Kepala Balai Besar KSDA Riau, DR. Ir. Mahfudz, MP Koordinator UPT Kementerian LHK Provinsi Riau seusai upacara peringatan Hari Bhakti Rimbawan di halaman kantor Balai Diklat LHK Pekanbaru, Jum'at tanggal 17 Maret 2017.

"Bibit dapat diminta masyarakat dengan hanya mengajukan surat permintaan bibit yang akan ditanam disertai surat rekomendasi dari Kelurahan atau pihak Desa dengan keterangan lokasi penanaman, luas areal yang akan ditanam serta peruntukannya katanya.

Dijelaskan Mahfudz, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi terjadinya penyalahgunaan bantuan bibit unggul tersebut disamping sebagai pengawasan. "Karena bibit yang diminta dilarang untuk diperjualbelikan atau dikomersilkan demi keuntungan seseorang/ peminta bibit" jelasnya.

Diuraikan lagi oleh Mahfudz, jenis bibit yang disediakan antara lain bibit pohon mahoni, sirsak, durian, kayu putih, jelutung, trembesi dan matoa.

Mahfudz menambahkan bahwa tujuan pemberian bibit unggul tersebut adalah masyarakat mampu mengolah lahan perkebunan tanpa merusak ekosistem yang ada, karena varietas sawit yang monokultur membuat ekosistem menjadi rusak.

"Yang akan kita bangun adalah masyarakat yang memiliki paradigma perkebunan non sawit. "Kita ingin mengubah paradigma masyarakat yang ada dengan memberikan solusinya. Lingkungan terjaga, masyarakat sejahtera" tambahnya.

Upacara dihadiri oleh seluruh UPT Kementerian LHK Prov. Riau dan lingkup Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Prov. Riau setelah sehari sebelumnya dilakukan berbagai perlombaan.

Pada hari yang sama dilakukan pula penanaman pohon, peninjauan bibit, pembinaan pegawai dan penyerahan santunan sosial berupa sembako, pakaian pantas pakai dan sumbangan uang sukarela dari para pegawai kepada 2 (dua) panti asuhan.

Editor Arif Wahyudi