Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Hanura-NasDem, Krismat Hutagalung
GAGASANRIAU.COM, PEKANBARU - Tentang bahaya Corona virus disease 19 (Covid-19) saat ini belum sepenuhnya sampai di masyarakat. Perhatian ini menjadi perhatian serius dari Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi Hanura-NasDem, Krismat Hutagalung.
Menurutnya, sampai saat ini warga Pekanbaru masih bebas berkeliaran dan berkumpul-kumpul diluar rumah. Padahal sudah ditegaskan untuk social distancing dan menjaga jarak.
"Ini disebabkan karena informasi kepada masyarakat tidak sampai, makanya perlu penyuluhan secara berulang-ulang," Kata Krismat, kepada beritariau.com, saat berbincang-bincang, Kamis (09/04/2020).
Meski diberlakukan sanksi tegas kepada warga, namun anjuran itu tetap tidak berlaku. Sampai disini katanya, ada hal yang kurang dan tidak kena sampai ke akar rumput.
"Saya lihat sudah tegas (Pemerintah,red) sebenarnya, tapi warga tidak peduli. Berarti ada yang salah dan tidak sampai kepada masyarakat di tingkat bawah," tambahnya lagi.
Hari ini di Pekanbaru ada 5 orang yang positif, dan sudah ada wilayah Pekanbaru yang jadi zona merah. Disebutkannya, setiap hari selalu ada yang masuk Orang Dalam Pengawasan (ODP), begitu juga peningkatan Pasien Dalam Pengawasan (PDP).
"Ini artinya sudah menunjukkan bahwa covid-19 tidak bisa ditolerir lagi, mari kita lawan dengan cara yang sudah dianjurkan oleh Pemerintah," pintanya.
Pemerintah sebagai gugus depan juga didesak memberikan penyuluhan secara bertingkat, mulai dari tingkatan camat, lurah, sampai ke RT/RW.
"Jadi tidak bisa hanya sekali atau dua tiga kali dilakukan penyuluhan atau sosialisasi, tapi harus setiap hari. Dan ini harus dilaporkan secara bertingkat ke pimpinan untuk melihat bukti kerjanya," bebernya.
Memang, kata Krismat covid-19 ini adalah musuh bersama, untuk itu semua kalangan harus memeranginya. "Jadi ketika sudah intens memberikan penyuluhan, masih juga ada yang tidak patuh, tim gugus tugas covid-19 untuk memberikan tindakan tegas. Ini sudah bahaya," ucapnya.
Penetapan status Pekanbaru menjadi darurat Covid-19, kepada wartawan Krismat juga mengatakan bahwa dirinya pun sangat peduli dengan wabah ini, dan sebanyak lebih kurang 25 tempat ibadah umat kristiani dilakukan penyemprotan cairan disinfektan belum lama ini.
"Sebagai bentuk pencegahan, maka mari kita lawan corona ini dengan apa yang sudah dianjurkan pemerintah," pungkasnya.