Daerah

Terkait Tidak Percaya Hasil KPU, Kenapa Masih Ikut Pemilu ?

Gagasanriau.com Pekanbaru-Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman mengatakan, penggiringan opini bernada ancaman terhadap hasil pilpres yang ditujukan kepada KPU hingga akan adanya pengerahan massa jika hasil yang dikeluarkan KPU tidak sesuai dengan quick count beberapa lembaga survei sudah sangat berlebihan dan berpotensi mengancam stabilitas keamanan negara. “KPU adalah lembaga resmi penyelenggara pemilu, jika semua pihak tidak bisa menghormati dan tidak percaya apa yang menjadi keputusan KPU nanti kenapa masih ikut dalam pemilu, KPU sendiri sudah membuka peluang jika tidak puas dengan keputusan yang dikeluarkannya dapat di gugat ke Mahkamah Konstitusi.” Jajat menilai, berbagai upaya yang dilakukan beberapa lembaga survei untuk meyakinkan masyarakat terhadap hasil sebuah penelitian yang telah dilakukan oleh lembaga suvei patut kita apresiasi. Pasalnya, dalah hal ini kredibilitas dari lembaga tersebut juga di pertaruhkan. Namun, ketika ada pernyataan dengan nada menuding pihak resmi (KPU) yang salah jika hasilnya berbeda dengan hasil penelitian, rasanya tidaklah tepat. “Dalam pemilu kali ini KPU juga sudah bersikap transparan dengan mengunduh formulir C-1 di web KPU.go.id sehingga masyarakat dapat mengakses dengan mudah informasi yang di cari.” Apapun yang menjadi keputusan dari KPU merupakan keputusan terbaik rakyat Indonesia, maka dari itu semua pihak harus dapat menghormati apapun yang  menjadi keputusan rakyat. Ketika dalam teknis pelakasanaannya ditemukan adanya kejanggalan dapat diproses melalui jalur hukum yang telah ditentukan, “siap bertarung bukan berarti hanya untuk menang, tetapi harus juga siap menerima kalah”. Tutup Jajat. Rilis


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar