Daerah

Kadin Pekanbaru: “Mafia BBM Bersubsidi Di Riau Marak

Gagasanriau.com Pekanbaru-Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Pekanbaru memaparkan bahwa di Provinsi Riau mafia yang menyalahgunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersudsidi masih marak dan tidak terpantau oleh penegak hukum. "Mafia BBM bersubsidi masih terjadi di Riau. Karena logikanya tidak masuk akal, kalau dari semua jumlah BBM bersubsidi itu hanya disalurkan atau dipergunakan oleh pelaku Usaha Mikro Kecil Mengah (UMKM) dan masyarkat," kata Ketua Kadin Kota Pekanbaru, Supirman yang dilansir dari antara. Berdasarkan data terakhir PT Pertamina Marketing Branch Riau Sumbar dari 140 unit SPBU di Riau dengan penjulan BBM bersubsidi jenis premium sekitar 75.000 kiloliter per bulan, sedangkan BBM nonsubsidi jenis pertamax plus hanya sekitar 600 kiloliter per bulan. Sedangkan untuk BBM bersubsidi jenis biosolar setiap bulan disalurkan sekitar 66.000 kiloliter atau lebih kecil dibanding dengan penjualan BBM nonsubsidi jenis pertamina dex yang hanya mampu menjual sekitar 200 kiloliter per bulan. "Kalau mereka (SPBU di Riau) tidak pasang kamera CCTV, otomatis volume biosolar yang kita salurkan akan dikurangi. Kami bekerjasama dengan pemda baik provinsi dan kabupaten/kota, Polda serta jajarannya di Riau untuk pendistribusian kartu kendali," ucap Ardyan. Kamar Dagang dan Industri Kota Pekanbaru sebelumnya mengatakan, praktik penyalahgunaan BBM bersubsidi terutama jenis biosolar masih dilakukan di Riau dengan mengambil dari SPBU baik yang berada di Kota Pekanbaru atau kebupaten/kota di provinsi tersebut bagi dunia industri. Para pelaku yang disebut dengan mafia BBM umumnya dilindungi oleh oknum aparat atau malah oknum aparat sendiri yang terlibat di daerah tersebut dalam penyalahgunaan BBM bersubsidi yang diperuntukkan khusus bagi masyarakat. Diaz Bagus Amandha


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar