Daerah

Gebuki Mahasiswa Dan Obrak-Abrik Mushala, Kapolresta Pekanbaru Minta Maaf Atas Tindakan Anggotanya

Gagasanriau.com Pekanbaru-Setelah sempat dikecam oleh masyarakat dan mahasiswa tindakan pihak kepolisian yang melakukan aksi brutal menggebuki mahasiswa hingga terluka serta mengotori tempat ibadah yakni mushola hingga Kitab Suci Alquran saat membubarkan paksa aksi penolakan pencabutan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) di Mushala Assyakirin di RRI pada Selasa (25/11) lalu. Kepala Polisi Resor Kota (Kapolresta) Pekanbaru, Kombes Pol Robert Harianto Watratan meminta maaf.

"Saya meminta maaf kepada masyarakat atas tindakan aparat kepolisian yang mengusir dan memukul mundur mahasiswa dari dalam mushala di RRI. Tidak ada niat dari kepolisian untuk merusak mushala karena merupakan tempat ibadah yang sakral dan mohon dimengerti dalam keadaan seperti ini kami hanya menjalankan tugas," kata Kombes Pol Robert di Pekanbaru, Kamis 27/11/2014).

Ia mengatakan, bentrokan yang menyebabkan 30 mahasiswa terluka tersebut adalah di luar kendalinya. Mahasiswa tidak pernah dilarang dalam melakukan demonstrasi, namun ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh mahasiswa dalam melaksanakan aksi.

"Dalam melakukan aksi ada aturan yang perlu diperhatikan, dan pada saat melakukan aksi para mahasiswa ini telah melakukan sejumlah pelanggaran, seperti pada saat menuju RRI, mereka melawan arus di jalan Sam Ratulangi. Selanjutnya RRI adalah objek vital milik pemerintah, polisi wajib melindungi RRI dari sekelompok orang yang ingin menyalahgunakannya," katanya.

Sebelumnya diberitakan, tiga puluh orang mahasiswa gabungan dari Universitas Islam Riau dan Universitas Riau terluka karena tindakan aparat kepolisian setelah bentrok tak terhindarkan saat massa memaksa menentang izin demonstrasi yang diberikan Polres Kota Pekanbaru.

Brury MP sumber antara


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar