Gagasanriau.com Bagan Sinembah-Tidak validnya data warga miskin yang diterima oleh pihak pos sebagai tempat pencairan dana Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) dari pemerintah setempat, menjadikan pencairan dana bantuan kompensasi kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) meleset alias tidak tepat sasaran.

Pantauan di Kantor Pos Bagan Sinembah, Sabtu (29/11), banyak kejadian yang sangat bertentangan dengan penerimaan dana tersebut.Pasalnya, penerima yang mengambil bantuan tersebut banyak dari kalangan mampu seperti terlihat ada yang memakai perhiasan emas dileher dan dipergelangan serta dijari tangannya.

Menurut pemerhati sosial Bagan Sinembah, Radisman Saragih SH memaparkan, hal itu memang sudah tidak sesuai dengan aturan mainnya. "Sebab, si penerima bantuan itu banyak yang memakai emas dan terlihat masih muda-muda dan sehat. Kalau kita lihat mereka tidak perlu mengandalkan bantuan itu," kata Radisman kepada gagasanriau.com di Bagan Batu Kota, Bagan Sinembah, Rohil.

Masih kata Radisman, yang menjadi permasalahan itu adalah, banyak warga yang benar-benar tidak mampu merasa terzolimi karena tidak tidak terdaftar dalam penerimaan bantuan itu.

"Sehingga mereka semua berpendapat, kalau itu semua adalah permainan pemerintah yang lebih memprioritaskan warga yang dekat dengan dirinya," kesal Radisman.

Berdasarkan data warga miskin yang berhasil diterima dari Kepala Kantor Pos Bagan Batu, Agus menyebutkan, data yang diterima olehnya itu merupakan data dari tahun 2011 lalu yang berjumlah 2.905 dengan anggaran dana sebesar Rp 1,162 M . Sehingga, dari rentetan warga miskin yang sudah meninggal dunia di tahun 2014 ini masih menerima melalui anak anaknya.

"Kita tidak bisa menegaskan kepada mereka mengenai penerimaan bantuan ini. Karena, kami hanya bisa memberikan warga yang ada pada pada daftar warga kurang mampu yang diberikan kepada pihak kami. Jadi, kalau masalah bisa tidaknya, itu adalah tugas dari pihak yang berkaitan langsung yakni Dinas Sosial," ujar Agus singkat.

Hermansyah