Gagasanriau.com Pekanbaru-Setelah sebelumnya ditinggalkan oleh Syafaruddin Poti dan kawan-kawan, akhirnya Manahara Manurung "nyusul" kabur dari ruang sidang paripurna Panitia Khusus Pengelolaan Taman Hutan Rakyat (Pansus Tahura) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Riau, meskipun ia memimpin sidang pada Rabu malam (22/4/2015).

"Saya meminta maaf kepada bapak-bapak dan kawan-kawan, saya harus meninggalkan ruang sidang paripurna ini, karena sesuatu hal"kata Manahara Manurung Wakil Ketua DPRD Riau dari Fraksi PDIP yang pada Rabu malam ia memimpin sidang Paripurna Pengesahaan Peraturan Daerah tentang Pengelolaan Taman Hutan Rakyat.

Pengesahaan Perda Tahura mendapat penolakan dari Fraksi PDIP karena dianggap terlalu premature, tanpa melalui proses kajian mendalam seperti yang disampaikan oleh Syafaruddin Poti bahwa perlu dilakukan pemanggilan para pihak terkait titik koordinat lahan Tahura tersebut.

Dimana ada tiga pihak yakni Pemko Pekanbaru, Pemkab Kampar, dan Pemkab Siak, dimana ketiga pihak tersebut harus dipanggil untuk dilakukan kajian.

Sidang Paripurna tersebut adalah agenda ketiga setelah sebelumnya dilakukan sidang paripurna Rekomendasi DPRD Riau terkait LKPJ Plt Gubernur Riau, dan Paripurna Penyerahan Rekomendasi dihadiri langsung oleh Pelaksana Tugas Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

Reporter Arif Wahyudi