Gagasanriau.com Bagansiapiapi- Menyikapi kenaikkan Gas Elpiji Pemerintah Kabupaten Roakn Hilir (Pemkab Rohil) Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disprindag) melakukan rapat koordinasi dengan dinas terkait. Hal ini untuk mengantisipasi terjadinya permainan harga hingga perlu ditetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) LPG.

"Sejumlah instansi yang terkait akan kita panggil seperti Dinas Perhubungan dan Disnaker Rohil. karena sampai saat ini pemerintah pusat sudah menentukan HET namun tidak bisa mengambil kebijakan dalam menentukan HET LPG yang pasti di Kabupaten Rokan Hilir. maka ini akan rapatkan ini HET untuk daerah Rohil bersama dinas terkait,"ujar Kabid perdagangan Disprindag Rohil, Rafizal. Senin (2/3) di Bagansiapiapi.

Menurutnya, HET terhadap harga LPG sangat perlu di tentukan, supaya tidak ada permainan harga di masyarakat terhadap sekolan-sekolan yang tidak bertangujawab. sehingga ditakutkan nanti yang di rugikan masyarakat Rohil. disamping itu pihaknya juga tenagh menunggu acuan dari HET Propinsi.

”Terhadap HET ini kami sudah konsultasi ke Disperindag Provinsi, Distamben, dan pertamina. langkahnya kita dipersilakan untuk mengambil SK Bupati untuk menentukan harga HET. lagipula HET dari Provinsi untuk Kabupaten Rohil Belum Keluar,”kata Rafizal.

Rafizal menambahkan, saat ini memang sudah ada daerah-daerah lain menentukan HET sendiri. namun untuk Rohil sendiri belum menetapkan,”Kita sudah menyurati Disnaker dan Perhubungan Rohil menanyakan jarak Tempuh dan berapa angkut peradius.lewat dari 60 Kilo meter dari simpang solah ke wilayah kabupaten Rohil baru dinaikkan harga kalau masih batas 60 kilometer HET masih tetap,”terang Rafizal.

Lanjutnya, Menunggu keputusan tersebut diadakan rapat dan diancang-ancang apakah SK Bupati atau surat Edaran.”Kami masih menunggu surat keputusan dari Dinas Perhubungan yang belum menentukan harga pasti jarak tempuh perkilonya dan surat yang baru di terima dari dinas perhubungan baru dikasi jarak tempuh. Pada Hasil rapat nanti akan kami serahkan kepada Bupati Rohil.”timpalnya.

Reporter Hermansyah