GagasanRiau.com Pekanbaru - Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri) Arsyadjuliandi Rachman menyatakan tidak akan melakukan evakuasi warga Riau dengan kondisi provinsi tetangga terkena kabut asap, dan ditambah lagi jutaan masyarakat jumlahnya. Untuk itu ia menyatakan hanya memaksimalkan pusat kesehatan seperti rumah sakit maupun rumah sakit untuk dimanfaatkan. "Evakuasi kan ndak mungkin, 6,2 juta jiwa mau kita kemana kan evakuasi, kondisi di Sumbar, Sumut, udah kayak gitu, kalo kondisi yang sakit kan ada rumah sakit, puskesmas ada bagi yang sakit, jika memang udah nggak mungkin kan ada GOR (Gedung Olah Raga) untuk evakuasi bagi yang membutuhkan"kata Plt Gubri yang akrab dipanggil Andi Rachman Jumat sore (18/9/2015) di Bandara Sutan Syarif Qasim II saat meninjau evakuasi warga negara Malaysia. "Untuk pemadaman kebakaran lahan dan hutan sudah jauh maksimal, bahkan hari ini (Jumat 18/9/2015) kita nihil hotspot, justru asap ini adalah kiriman dari provinsi tetangga"ungkapnya lagi. Adanya desakan evakuasi warga Riau ini bermula dari tuntutan berbagai elemen masyarakat Bumi Lancang Kuning, karena kondisi kabut asap ini sudah mematikan, dimana setiap hari pantauan dilapangan kabut asap ketika menjelang sore hari sudah memasuki rumah warga di Kota Pekanbaru. Sementara itu pemerintah Negara Malaysia mengambil kebijakan untuk menyelamatkan warga negaranya dengan mengevakuasi 120 warganya di Kota Pekanbaru. Sebanyak 120 warga negara tetangga ini sebelumnya dikumpulkan di Konsulat Perwakilannya di Jalan Jenderal Sudirman Pekanbaru dan diangkut dengan bus menuju Bandara Sutan Syarif Qasim melalui pintu VIP Jumat sore (18/9/2015). Untuk memastikan keamanan akomodasi warga negaranya, pantauan GagasanRiau.com Jumat sore di Bandara Sutan Syarif Qasim II, Pemerintah Malaysia langsung mengirim pesawat angkut berjenis Hercules dari Angkatan Udara negara mereka dilengkapi dengan kru penerbangannya. Reporter Arif Wahyudi