GagasanRiau.com Pekanbaru - Keberingasan perusahaan PT Rimba Lazuardi dengan mengerahkan pihak keamanannya (Security) untuk menyerbu pemukiman dan melakukan pembakaran rumah ibadah warga di Dusun Kuala Renangan, membuat Aliansi Masyarakat Untuk Keadilan (AMUK) mendatangi gedung wakil rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pelelawan. Pelalawan. AMUK mendesak DPRD dan Pemerintah Kabupaten Pelelawan segera menuntaskan kasus penyerangan PT Rimba Lazuardi kepada masyarakat.

AMUK melakukan unjuk rasa di kantor DPRD Pelalawan, Kamis (1/10/15) disambut oleh Wakil Ketua DPRD Pelalawan, Suprianto serta sejumlah anggota DPRD, pimpinan DPRD mengajak massa melakukan aksi dalam bentuk dialog di ruangan pertemuan lantai tiga.

Dikatakan massa AMUK, PT Rimba Lazuardi perusahaan yang bergerak Hutan Tanaman Industri dan pemasok kayu alam ke PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP) Selain tidak memiliki RKT karena dicabut Dinas Kehutanan Provinsi Riau, juga melakukan penyerangan secara anarkis dan membakar rumah ibadah warga, juga adanya indikasi telah terjadi tindak pidana pembakaran lahan yang menyebabkan kabut asap ddi Bumi Lancang Kuning.

Untuk itu AMUK mengutuk keras atas kejadian dan peristiwa penyerangan oleh oknum keamanan PT Rimba Lazuardi terhadap masyarakat dan menuntut kepada perusahaan agar segera bertanggung jawab akibat kejadian tersebut.

Selain itu mendesak Pemkab Pelalawan dan DPRD agar dapat membentuk tim investigasi untuk menuntaskan, persoalan penyerangan masyarakat, dan pelanggaran administratif serta pembakaran lahan oleh PT RL, dan menutup sementara operasional perusahaan.

Selain itu mendesak pihak kepolisian agar segera mengusut dan menyeret pelaku aksi penyerangan dan otak dibelakang aksi tersebut ke meja hijau termasuk manajemen PT RL, terkait pelanggaran atas operasionalnya perusahaan walaupun ijin RKT-nya sudah dibatalkan.

Reporter Apon Hadiwijaya