GagasanRiau.com Pekanbaru - Ketua Liga Mahasiswa Nasional Demokrat (LMN) Riau Dedi Harianto Lubis mendesak agar Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru harus serius menangani warga kota yang terpapar kabut asap, dengan menyediakan posko-posko secara massif diisetiap kecamatan dan dilengkapi dengan fasilitas yang layak.

"Serius dan benar-benar tuluslah membantu rakyat jangan dijadikan momen pencitraan saja, ini menyangkut nyawa manusia bukan untuk ajang pencitraan, kita dari LMN Riau mendesak agar posko penanganan asap ini dibuka di 12 kecamatan dan juga disediakan tabung oksigen untuk warga jika perlu disediakan ruang rawat inap disetiap Puskesmas bagi yang sudah perlu perawatan. Walikota juga harus mendesak agar sektor swasta untuk terlibat menyelamatkan warga dengan menyediakan tempat yang steril dari asap seperti itulah jika pak Wako ingin selamatkan warganya"tukas Dedi.

Dipaparkan Dedi lagi, kabut asap sudah menelan 3 korban jiwa di Kota Pekanbaru, sudah seharusnya Pemerintah Kota menjadi barisan terdepan untuk melindungi warga, "selain kita juga menunggu kepedulian yang nyata dari Pemerintah Provinsi Riau dan pemerintah pusat dalam hal pemadaman api"tukasnya.

Selain itu juga dedi menyatakan, agar sektor swasta untuk turut membantu seperti hotel dan Pusat Perbelanjaan (Mall) yang ada di Pekanbaru, "karena mereka memiliki ruangan yang lebih representatif dan memiliki pendingin ruangan (AC )"tukas Dedi Harianto Lubis kepada GagasanRiau.com Kamis siang (22/10/2015).

Sebelumnya Ikatan Pedagang Pasar Pekanbaru Kamis siang melakukan demonstrasi ke kantor Wako Pekanbaru. Mereka mengkritik Wako Pekanbaru Firdaus tidak serius untuk menyelamatkan warga dari bahaya keracunan massal akibat kabut asap, posko yang dibuat oleh Pemko sendiri dinilai asal-asalan saja dan digunakan untuk pencitraan saja.

Dimana sebelumnya anak dari Eri Sekretaris organisasi Ikatan Pedagang Pasar Pekanbaru yakni Ramadani berusia 9 tahun meninggal dunia akibat kabut asap. Dan aksi demonstrasi ke perkantoran Pemko Pekanbaru sebagai bentuk solidaritas mereka kepada rekan mereka.

Reporter Arif Wahyudi