GagasanRiau.com Pekanbaru - Mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Sakai Riau (GMSR) mendesak agar Pelaksana Tugas Gubernur Riau (Plt Gubri) Arsyadjuliandi Rachman untuk menggratiskan segala biaya untuk seluruh korban asap di Bumi Lancang Kuning sebagai bentuk penyelamatan rakyat dari keracunan massal jelang 4 bulan di bulan oktober 2015 ini.

Selain itu juga Plt Gubri Arsyadjuliandi Rachman yang akrab disapa Andi Rachman didesak untuk untuk merevisi dengan mencabut izin-izin kepemilikan konsesi lahan perusahaan perkebunan sawit dan Hutan Tanaman Industri (HTI) yang terbukti lahannya terbakar.

Demikian disampaikan Ketua Umum GMSR Andika kepada GagasanRiau.com melalui rilis persnya. "Ini adalah racun yang dirakit oleh koorporasi perkebunan dan HTI untuk membunuh rakyat Riau agar mereka bebas menguasai Bumi Lancang kuning. Dan kami melihat Pemerintah Riau tidak serius dalam menangani asap ini"kata Andika.

Untuk itu Andika memaparkan 8 poin tuntutan diantaranya adalah menindaklanjuti pembakar lahan serta usir dari Riau dan merevisi kembali izin korporasi karena luas lahan yang mereka bajak melebihi izin.

Selain itu menggratiskan segala kebutuhan korban asap baik pengobatan, vitamin, dan oksigen dan layanan rumah sakit serta membuka layanan di seluruh Puskesmas selama 24 jam.

"Sediakan tabung oksigen disetiap satu sekolahan sebanyak siswa belajar disana juga disediakan vitamin juga dan semuanya itu harus digratiskan semua, gunakan uang rakyat itu untuk rakyat bukan disimpan bank di depositokan"tukas Andi.

Selain itu ditegaskan oleh Andika apabila dalam satu minggu ini asap masih melanda Riau Gerakan Mahasiswa Sakai Riau akan mengevakuasikan rakyat khususnya masyarakat suku Sakai di Gedung DPRD. "Hutan kami dibajak, dibakar sungai kami dinodai dengan limbah-limbah oleh koorporasi yang dilindungi pemerintah sebagai kacung pemilik modal"tutup Andika.

Reporter Arif Wahyudi