Daerah

Hadiri Dialog Nasional, Pj Bupati Bengkalis Harapkan Hasil Positif Bagi Daerah

GagasanRiau.Com Tangerang – Penjabat Bupati Bengkalis hadir pada acara Dialog Nasional Membangun Bangsa bersama Kementerian Dalam Negeri RI (Kemendagri) yang dilaksanakan di Ballroom Allium Hotel Tangerang Provinsi Banten, Selasa (15/12).

Dialog Nasional tersebut bertema “Kinerja Pemerintah Daerah Dalam Dinamika Politik Lokal”. Pada dialog nasional tersebut melibatkan para ahli dalam bidang pemerintahan daerah terkait tentang pilkada serentak yang baru-baru ini telah usai dilaksanakan.

Ahmadsyah Harrofie yang akrab disapa “Ongah Ahmad”, mengatakan kehadiran Dirinya dan Pimpinan Daerah atau yang diwakili dari Se-Provinsi Riau pada Dialog Nasional di Hotel Allium Tangerang ini berkaitan memenuhi undangan panitia penyelenggara.

Berguna untuk bagaimana suatu daerah itu akan sukses dan berhasil dalam menanggapi pembangunan bangsa khususnya tentang pilkada serentak yang telah berlalu.

Ahmadsyah, mengakui dialog nasional seperti ini penting dicermati,demi kepentingan kemajuan bangsa dan negara. Apalagi dalam pembahasan materi dialog tersebut lebih kepada keperkasaan petahana pilkada serentak terhadap era kepemimpinan yang baru demi peningkatan ekonomi kesejateraan rakyat dan diyakini akan mampu membawa kemajuan daerah di wilayah perbatasan.

Dialog ini diharap dapat mensinergikan seluruh stakeholder dari pemerintahan pusat hingga kepemerintahan daerah Kabupaten/Kota kiranya dapat membantu masyarakat di daerah perbatasan wilayah barat,”tegas Pj Bupati Bengkalis.

Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Sumarsono, dalam sambutannya mengatakan untuk tetap berupaya bagaimana memantapkan strategi pembangunan daerah di setiap wilayah otonom, dalam upaya membangun daerah perbatasan diperlukan pula adanya langkah-langkah untuk mengatasi kesenjangan informasi yang didapatkan masyarakat di wilayah perbatasan.

Masyarakat di kawasan perbatasan, seperti di perbatasan Indonesia dan Malaysia di Kalimantan Utara memang lebih mudah mengakses siaran radio atau televisi dari negara tetangga, ketimbang siaran media-media nasional.

“Bila tidak ditangani dengan baik, akan semakin menciptakan kesenjangan informasi dan melemahkan ikatan sebagai warga sebangsa,” katanya.

Humas/Mirzal Apriliando


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar