Riau

Mengerikan, Akibat Karhutla 2015 Diperkirakan Lebih 100.000 Jiwa Alami Kematian Dini

Kabut Asap di Pekanbaru tahun 2015
Seperti dilansir dari BUSINESS INSIDER, sebuah studi baru yang dirilis Senin (19/9/2016), kabut asap yang menyebar ke kawasan di Asia Tenggara tahun lalu diperkirakan mungkin telah menyebabkan lebih dari 100.000 kematian premature.

Angka ini jelas sangat jauh lebih tinggi dari data resmi yang dirilis pemerintah Indonesia, yakni hanya 19 kasus kematian akibat Karhutla.

Dengan menggunakan metode analisis komplek, para peneliti dari Uneversitas Harvard dan Columbia di Amerika Serikat (AS), memperkirakan ada lebih dari dari 90.000 kematian dini di Indonesia dan beberapa ribu lebih di negara tetangga Singapura dan Malaysia. Penelitian dilakukan bertujuan untuk mengatasi jatuhnya korban jiwa akibat “kabut pembunuh”.

Korban kematian dini terjadi di daerah-daerah yang paling dekat dengan kebakaran  atau wilayah yang terdampak kabut asap.

Seperti dikatakan Yuyun Indradi yang merupakan aktivis Greenpeace Indonesia untuk kampanye hutan menyatakan Kegagalan bertindak segera untuk membendung hilangnya nyawa akibat kabut asap adalah kejahatan. “Jika tidak ada perubahan, kabut pembunuh ini akan membawa pada dampak yang mengerikan, tahun demi tahun,” katanya


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar