Riau

Chevron Tidak Transparansi Soal Cost Recovery Selama 90 Tahun Kerja Sama

Ketika terjadi hal-hal yang bersifat permainan sepihak, demikian Usman, perusahaan dan pemerintah tidak pernah melibatkan publik hingga luput dari pengawasan.

Sebelumnya, legislator pusat dari Komisi VII DPR RI Satya W Yudha mengungkap, saat ini Chevron juga tengah menjalankan proyek pemulihan tanah terpapar minyak (TTM) yang telah berlangsung bertahun-tahun dengan metode bioremediasi.

Dalam menjalankan proyek ini, legislator itu menyebut bahwa tersedot dana sebesar Rp12 triliun setiap tahun. Menanggapi hal tersebut, Usman menyarankan pemerintah untuk  melakukan evaluasi penyaluran "cost recovery".

Sebelumnya, DPR RI juga telah menyetujui usulan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) atas pagu anggaran pengembalian biaya operasi migas atau "cost recovery" pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2017 sebesar 10,4 miliar dolar AS. Anggaran "cost recovery" yang disetujui itu lebih rendah dari pengajuan SKK Migas sebelumnya sebesar 11,7 miliar dolar AS.

Menurut Pelaksana Tugas (Plt) Menteri ESDM Luhut Binsar Panjaitan, penurunan anggaran "cost recovery" tersebut juga telah dikomunikasikan dengan Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi dan Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo.


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar