Daerah

Harapkan SDM Berkualitas, Pemkab Rohil Kuliahkan Guru ke Jenjang S-1

GagasanRiau.Com Bagansiapiapi - Pemkab Rohil terus intens meningkatkan mutu pendidikan di daerah ini. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya sekolah yang telah dibangun dan dibenahi oleh Pemkab Rohil di setiap kecamatan yang ada di daerah ini. Bahkan, setiap tahunnya Pemkab Rohil melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menyekolahkan siswa yang berprestasi di berbagai perguruan ternama yang ada di negeri ini.  memang terbukti, dalam masa kepemimpinan Suyatno-jamiludin, banyak konsep dan program yang sudah tercapai diantaranya, peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan infrastruktur sekolah hingga bantuan siswa prestasi. Tak hanya itu, peningkatan mutu dan kualitas pendidikan yang membutuhkan anggaran cukup besar pun sudah terkonsep oleh orang nomor satu di Kabupaten Rohil. Konsep peningkatan SDM yang dibangun Bupati H Suyatno bukan sekedar isapan jempol belaka, dirinya pun mengambil kebijakan dengan memprogramkan bantuan kuliah gratis ke jenjang sarjana (S1) bagi seluruh guru.

Foto : Pemkab. Rohil Menguliahkan Guru ke Jenjang S-1 dalam upaya meningkatkan Mutu Pendidikan di Kab. Rokan Hilir



Menurutnya, dengan demikian konsep yang dibangunya secara otomatis akan membenahi kualitas dan mutu pendidikan khususnya di Kabupaten Rohil. Seperti menyekolahkan sebanyak 2.096 orang guru ke jenjang pendidikan strata satu (S1) dalam berbagai bidang studi. Adapun target yang ingin dicapai tidak lain untuk meningkatkan SDM, kualitas dan mutu pendidikan. Dari jumlah guru sebanyak 10.423 orang yang ada di 901 sekolah dan 18 kecamatan di Kabupaten Rohil, 20 persen diantaranya sudah dikuliahkan untuk mengambil sertifikasi pendidikan sarjana dengan semua skala prioritas jenjang pendidikan mulai dari Play Grup, PAUD, TK, SD, SMP, SMA, SMK serta perguruan tinggi dan sekolah tinggi yang ada di Kabupaten Rokan Hilir.
Karena itu, beliau mengingatkan kembali, fungsi dan peran guru sangat besar maka paradigma yang menempatkan guru sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, sudah tidak relevan lagi. Ke depan, guru dipandang sebagai pekerja profesional. Tolak ukur peningkatan kinerja guru bisa dinilai melalui sertifikasi, pengkajian struktural maupun pengkajian fungsional. Maka guru akan mendapat pemberian insentif menurut urgensi dan kebutuhan setiap guru.

Foto : Bupati Rohil H. Suyatno saat menghadiri kegiatan PGRI beberapa waktu yang lalu, sebagai bukti komitmen pemerintah Rohil peduli terhadap dunia pendidikan di Kab. Rokan Hilir.


"Karena itu, dalam memantapkan soliditas dan solidaritas organisasi profesi guru yang kuat dan
bermartabat, dibutuhkan wadah seperti PGRI dengan tekad membangun kekuatan dan kebersamaan untuk mewujudkan guru profesional, sejahtera, dan bermartabat dalam ikut mencerdaskan kehidupan bangsa," ungkapnya dalam suatu kesempatan Ke depan, menurutnya, kualitas guru untuk mempersiapkan lulusan peserta didik yang cerdas berakhlakul karimah dan memiliki kemandirian serta tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dapat terwujud. Dan ini, menurut Suyatno, sudah menjadi tanggung jawab guru baik secara kelembagaan maupun secara individual.Karena eksistensi guru sendiri adalah menyiapkan generasi muda bangsa yang unggul dan kompetitif, cerdas dan aplikatif, sehingga mampu membawa Kabupaten Rohil sejajar dengan kabupaten/kota lainya di Provinsi Riau. Pada kesempatan lain, Bupati H Suyatno menyampaikan, majunya pendidikan di Kabupaten Rohil sebagai bentuk kepedulian dari pemerintah daerah, yang setiap tahunya menganggarkan dana pengembangan pendidikan, peningkatan sarana prasarana sekolah dan penyetaraan jenjang pendidikan guru.


Foto : Kepala Dinas Pendidikan Rokan Hilir H. Amirudin, saat menghadiri kegiatan Guru di GOR Batu Enam Bagansiapiapi



Seperti keberadaan kampus STAI Ar-Ridha di Bagansiapiapi, menurutnya, sangat membantu pemerintah daerah dalam mencerdaskan kehidupan berbangsa dan bernegara, yakni telah menyediakan tempat kuliah bagi yang tidak mampu kuliah keluar daerah. Pentingnya pendidikan bagi generasi muda pelajar menjadi simbol majunya suatu daerah, pemerintah daerah sendiri memiliki keinginan kuat membenahi dan memperbaiki sektor pendidikan khususnya di tingkat dasar. Karena itu, eksistensi pemerintah daerah melalui Dinas Pendidikan setiap tahunnya yakni membantu kebijakan program anggaran terlebih bagi sekolah yang berada jauh dari jangkauan.Seperti sekolah di daerah pesisir di Kecamatan Pasir Limau Kapas, Kubu, Sinaboi, Bangko dan Pekaitan.Sejumlah sekolah di daerah itu, terang Suyatno, menjadi program skala prioritas. Bupati juga mengintruksikan kepada Dinas Pendidikan Rokan Hilir melaksanakan kebijakan yang sudah direncakan pemerintah daerah yakni dengan menambah jumlah sekolah di setiap kecamatan dan memperbaiki infrastruktur fisik sekolah.

Foto : Bupati Rohil H. Suyatno saat menghadiri kegiatan PGRI beberapa waktu yang lalu, memberikan tugas belajar kepada Guru ke Jenjang S-1 dalam upaya peningktan SDM yang baik di Kab. Rokan Hilir\


Kepala Dinas Pendidikan Rohil, Ir Amiruddin, menyampaikan hal yang kurang lebih sama. Menurutnya, untuk meningkatkan kualitas dalam kegiatan belajar-mengajar, pada awal Januari tahun ini setidaknya sudah ada 235 guru se Kecamatan Bagan Sinembah dan Kecamatan Simpang Kanan yang mengikuti kegiatan peningkatan mutu. "Dari 235 guru terbagi atas 130 guru dari KKG (Kelompok Kerja Guru) SD, 60 Guru dari MGMP SMP dan 45 Guru dari MGMP SMA," katanya. Kata Amiruddin, peningkatan mutu kualitas pendidikan didasari dari pendidik yakni guru. Untuk itu, pemerintah membuat beberapa kebijakan atau program, seperti program peningkatan mutu, program pendidikan sesuai lingkup standar nasional, uji kompetisi guru dengan tujuan pemetaan kualitas guru, pemerataan guru berkualitas dan lainnya. Besarnya tuntutan pemerintah pada kinerja guru untuk menghasilkan siswa berprestasi di Rokan Hilir, perlu diimbangi dengan memberikan apresiasi kepada para guru, antara lain dengan memberikan kenaikan gaji atau tunjangan. Anggota DPRD Rohil dari Komisi A H Bakhtiar mengatakan, jika hanya tuntutan yang diberikan kepada tenaga pengajar, sampai kapan pun prestasi diharapkan tidak akan pasti bisa dicapai. Tapi juga perlu diimbangi dengan apresiasi pada para guru.

Foto : Bupati Rohil H. Suyatno saat menghadiri Guru dan menyalami para Guru pada kegiatan pemberian honor kepada guru-guru



“Kita juga harus lihat dari berbagai perspektif dulu titik permasalahannya, jika memberi tekanan tanpa ada pertimbangan yang sepadan tidak akan jadi juga,” kata H Bakhtiar. Menurutnya fasilitas pendidikan di Rohil sudah cukup baik, jarang ditemui fasilitas pendidikan sangat minim di Rohil ini.“Artinya fasilitas yang ada sudah sangat baik untuk ukuran pendidikan di Rohil, tinggal pengelolaan pendidikan itu yang masih kurang,” tambahnya. Menurut hemat Bakhtiar perhatian kepada guru secara personal juga dibutuhkan, seperti menaikkan gaji guru honor.Seperti contoh beberapa waktu lalu dengan menaikkan gaji guru sebanyak Rp50 ribu, pasca kenaikan gaji itu semangat tenaga pengajar di Rohil pun meningkat. Jika hanya menuntut tanggung jawab tenaga pengajar ditingkatkan tanpa adanya apresiasi yang layak diberikan kepada tenaga pengajar tambah H Bakhtiar, sama saja hasilnya. “Kita mengharap anak kita pintar, tapi tidak mau memberikan apresiasi yang layak kepada guru.Artinya ada ketimpangan di sini,” pungkasnya. Peningkatan mutu pendidikan di Rohil harus sudah lebih baik lagi setiap tahunnya, juga diiringi dengan pemberian apresiasi yang tinggi pula kepada tenaga pengajar.Selain dari memberikan tambahan gaji apresiasi yang wajib diberikan kata H Bakhtiar juga meliputi teknisnya. Seperti mempermudah guru yang yang akan melakukan pengurusan administrasi dan peningkatan status tenaga ajar di Rohil ini. (Advertorial/Humas/Gege Jun)
 


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar