Hukum

Sampai Saat Ini Pihak KLHK Belum Tahu Siapa Pelaku Utama Perambah Hutan di Pelalawan

Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (BPPH) KLHK Wilayah II Sumatra, Eduwar Hutapea

GagasanRiau.Com Pekanbaru - Kasus perambahan hutan Alam Kepungan Sialang Keputihan, Kecamatan Bunut, di Kabupaten Pelalawan hingga kini belum diketahui siapa otak pelakunya. Pihak Direktorat Jenderal Penegakan Hukum Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) baru sebatas melakukan pemeriksaan terhadap enam orang sebagai saksi.

"Masih kita periksa itu, mengenai pemodal dan lain-lain, sampai saat ini masih saksi. rencana kita gelar perkara untuk kontruksi kasusnya. Kalo sudah saya kabari" kata Kepala Balai Pengamanan dan Penegakan Hukum (BPPH) KLHK Wilayah II Sumatra, Eduwar Hutapea di Pekanbaru kepada GagasanRiau.Com.

Pemeriksaan tersebut, lanjutnya terkait keberadaan alat berat pada hutan lindung tersebut. Diantaranya N (44) dan NI (38) sebagai operator alat dan pekerja lahan serta pemilik alat berat dan warga sekitar.

"Masih kita periksa keterlibatan mereka, terkait keberadaan alat berat di Hutan yang dilindungi tersebut," paparnya.

Proses sebelumnya KLHK berhasil mengamankan satu unit ekskavator dan dua pelaku yakni operator dan pekerja kahan tersebut. Namun penangkapan yang dikawal personel Korem 031/Wirabima dan Brimob Polda Riau dihadang  puluhan orang tidak dikenal saat akan ke luar dari kawasan hutan walau akhirnya berhasil lolos.

Selain itu, petugas juga menemukan ranjau paku disepanjang lintasan saat truk keluar dari kawasan hutan. "Ranjau paku sepertinya sengaja disebar di sepanjang lintasan dengan cara ditutupi daun-daun. Ini sangat nekat," ujarnya.

Bahkan selama sekitar lima jam perjalanan menuju Pekanbaru, Eduwar mengatakan penghadangan terus dilakukan oleh OTK. Bahkan, dia mengaku sempat diikuti sebuah mobil sedan meski tidak ada tindakan represif.

Menurut Eduwar, dari hasil temuan awal, didapati lahan seluas 14 hektare telah dijadikan perkebunan sawit ilegal. Padahal katanya, kawasan hutan ini terkenal banyak mengasilkan madu Sialang.

"Rencananya akan disulap menjadi perkebunan sawit seluas 37 hektare," tukasnya.(ANT)

Editor Arif Wahyudi


[Ikuti GagasanRiau.com Melalui Sosial Media]




Tulis Komentar